Semarang. Polres Semarang akan memberlakukan tembak di tempat bagi pihak perusuh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 jika mereka tetap melawan petugas. Kapolres Semarang AKBP Latif Usman menegaskan polisi tidak main-main dalam mengamankan seluruh pelaksanaan tahapan Pilkada Kabupaten Semarang. "Kalau mereka sudah melawan, membawa senjata yang membahayakan masyarakat dan anggota, kami lumpuhkan. Kalau sudah sangat membahayakan dan masih tetap melawan, apa boleh buat (tembak mati). Jadi, ada prosedurnya," ungkap Latif setelah memimpin latihan sistem pengamanan kota (sispamkota) penanggulangan unjuk rasa (unra) rusuh tahun 2015 di kompleks Stadion Pandanaran, Ungaran, Jumat (31/7/2015). Dalam latihan sispamkota , skenario yang digelar mendekati kenyataan, seperti protes di salah satu tempat pemungutan suara (TPS), mulai dari pihak yang protes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya hingga protes karena tidak puas dengan penghitungan suara, lalu dilanjutkan di kantor KPU.
Perusuh pilkada akan didor
Semarang. Polres Semarang akan memberlakukan tembak di tempat bagi pihak perusuh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2015 jika mereka tetap melawan petugas. Kapolres Semarang AKBP Latif Usman menegaskan polisi tidak main-main dalam mengamankan seluruh pelaksanaan tahapan Pilkada Kabupaten Semarang. "Kalau mereka sudah melawan, membawa senjata yang membahayakan masyarakat dan anggota, kami lumpuhkan. Kalau sudah sangat membahayakan dan masih tetap melawan, apa boleh buat (tembak mati). Jadi, ada prosedurnya," ungkap Latif setelah memimpin latihan sistem pengamanan kota (sispamkota) penanggulangan unjuk rasa (unra) rusuh tahun 2015 di kompleks Stadion Pandanaran, Ungaran, Jumat (31/7/2015). Dalam latihan sispamkota , skenario yang digelar mendekati kenyataan, seperti protes di salah satu tempat pemungutan suara (TPS), mulai dari pihak yang protes karena tidak bisa menggunakan hak pilihnya hingga protes karena tidak puas dengan penghitungan suara, lalu dilanjutkan di kantor KPU.