Pesan Adik Kim Jong Un untuk AS: Setop Bertindak Bodoh dan Membahayakan Keamanan



KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un, kembali memberikan kritik keras kepada Amerika Serikat. Yo Jong meminta Washington untuk berhenti bertindak bodoh dengan terus memprovokasi Pyongyang.

Komentar itu keluar setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan AS khawatir bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) lain.

Bukan tanpa alasan, pekan lalu Pyongyang memang baru saja menembakkan ICBM di lepas pantai timurnya.


"AS harus menghentikan tindakan bodohnya memprovokasi DPRK (Korea Utara) bahkan dengan membahayakan keamanannya," kata Yo Jong dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA, dikutip Reuters.

Yo Jong juga mengkritik rencana AS untuk mengirim kapal selam bersenjata nuklirnya ke Korea Selatan. Ia menegaskan bahwa langkah itu hanya akan mendorong Pyongyang lebih jauh dari meja perundingan.

Baca Juga: Korut Luncurkan ICBM, AS Bersama Korsel dan Jepang Gelar Latihan Pertahanan Rudal

Dalam pernyataan yang sama, Yo Jong menolak seruan AS untuk pembicaraan tanpa syarat dan mengatakan bahwa Washington salah jika percaya perlucutan senjata Korea Utara dimungkinkan.

"Hanya mimpi bagi AS untuk berpikir bahwa mereka bisa pergerakan Korea Utara, dan lebih jauh lagi, mencapai pelucutan senjata yang tidak dapat diubah melalui penangguhan sementara latihan militer bersama, menghentikan pengerahan aset strategis, dan keringanan sanksi yang dapat dibalikkan," ungkap Yo Jong.

Pekan lalu, Yo Jong melaporkan bahwa pesawat mata-mata militer AS telah memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya sebanyak delapan kali.

Yo Jong menuduh Angkatan Udara AS menyusup ke ZEE Korea Utara pada hari Senin (10/7) di lepas pantai timur semenanjung Korea. Pesawat militer AS itu dilaporkan terbang di atas laut 435 km timur Tongchon Provinsi Gangwon dan 276 km tenggara Uljin Provinsi Gyeongsang Utara.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Pesawat Mata-Mata AS Masuk ZEE Korea Utara Sebanyak 8 Kali

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Pyongyang sengaja meningkatkan ketegangan dengan merilis laporan penerbangan tersebut, yang menurut Seoul merupakan aktivitas penerbangan normal dan legal.

Merespons pernyataan itu, Yo Jong meminta Korea Selatan untuk tidak ikut campur.

"Ini adalah satu masalah antara Tentara Rakyat Korea dan pasukan AS. Kami menyarankan Korea Selatan untuk tidak terlibat," kata Yo Jong, dikutip KCNA.

Dirinya juga memperingatkan bahwa pasukan AS akan merasakan penerbangan yang sulit jika mereka terus melanjutkan intrusi ilegal ke wilayah Korea Utara. Ia juga memperingatkan penerbangan semacam itu dapat ditembak jatuh.