Pesan Biden untuk Trump: Anda tidak bisa menghancurkan saya



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai "batu dingin yang bengkok," Joe Biden, kandidat utama Demokrat dalam pemilu 2020 untuk Gedung Putih, bersumpah presiden Donald Trump tidak akan bisa menghancurkannya.

"Biarkan saya memperjelas ini untuk Trump dan orang-orang kepercayaannya dan kepentingan khusus mendanai serangannya terhadap saya," kata Biden pada Rabu malam.

"Saya tidak akan pergi kemana-mana. Anda tidak akan menghancurkan saya. Dan Anda tidak akan menghancurkan keluarga saya. Saya tidak peduli berapa banyak uang yang Anda habiskan atau seberapa kotor serangan itu," kata Biden, yang memimpin sebagian besar jajak pendapat di antara 19 tokoh Demokrat lainnya untuk menghadapi Trump dalam pemilihan umum tahun depan seperti yang dikutip Reuters.


Baca Juga: Wah, makin banyak warga Amerika yang mendukung Donald Trump untuk dimakzulkan

Serangan balik terhadap Trump bermula dari munculnya serangkaian tweet dan kemudian pada konferensi pers oleh Trump, yang marah dan kemudian mengecam penyelidikan pemakzulan terkait pembicaraan teleponnya pada Juli lalu di mana Trump meminta presiden Ukraina untuk menyelidiki Biden dan putranya Hunter, yang menduduki jabatan dewan direksi perusahaan Ukraina, sementara ayahnya adalah wakil presiden.

Demokrat telah menuduh Trump menekan sekutu AS yang rentan untuk ikut campur dalam pemilihan 2020 demi keuntungan politiknya sendiri.

Pada Rabu (2/10), Trump bersikeras bahwa dia telah bertindak dengan tepat, dan menyebut Biden dan putranya sebagai "batu dingin bengkok." Presiden Trump telah berulang kali menuduh keduanya melakukan kesalahan tanpa memberikan bukti.

Baca Juga: Permintaan penyelidikan pemakzulan oleh DPR AS kian intensif, Trump tetap membangkang

Biden, sebagai balasannya, dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke wartawan sebelum pidatonya pada hari Rabu, menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan.

"Dia melakukannya karena, seperti setiap pengganggu dalam sejarah - dia takut," kata Biden. "Dia takut betapa buruknya aku akan mengalahkannya pada November mendatang."

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie