Pesan Putin ke Barat: Rusia Siap untuk Perang Nuklir



KONTAN.CO.ID - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Rabu (13/3) mengirim pesan serius kepada para rivalnya di Barat. Putin menegaskan bahwa saat ini Rusia telah siap menghadapi perang nuklir.

Berbicara kepada kanal televisi Rossiya-1 dan kantor berita nasional RIA, Putin yakin Rusia kini telah memiliki kemampuan nuklir yang siap untuk perang. 

Namun, Putin menegaskan bahwa konfrontasi nuklir bukanlah sesuatu yang harus dikejar dengan buru-buru.


"Dari segi teknis militer, kami tentu saja siap. Oleh karena itu, menurut saya, segala sesuatu di sini tidak terburu-buru (konfrontasi nuklir), tetapi kami siap untuk itu," kata Putin, dikutip Reuters.

Baca Juga: Rusia: Bergabungnya Ukraina ke NATO Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

Pembicaraan tentang perang nuklir ini keluar di tengah desas-desus mengenai rencana AS untuk mengirim pasukannya ke Ukraina dan bertugas dalam perang melawan Rusia.

Putin mengatakan, AS telah sepenuhnya menyadari bahwa jika mereka mengerahkan pasukan di wilayah Rusia, atau ke Ukraina, Rusia akan menganggap tindakan tersebut sebagai intervensi.

Skenario perang nuklir telah lama dibahas oleh komunitas internasional jika pada akhirnya tentara AS turun ke Ukraina. Namun, Putin mengaku bahwa penggunaan senjata nuklir di Ukraina tidak diperlukan.

Baca Juga: Senjata Nuklir Taktis Rusia di Belarusia Dipastikan Aman dan Dalam Kondisi Baik

Putin telah menyampaikan serangkaian peringatan tentang penggunaan senjata nuklir kepada AS dengan harapan negara Barat itu tidak terus ikut campur dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, AS mengatakan pihaknya tidak melihat perubahan besar terhadap postur nuklir Rusia, namun peringatan Putin jelas membuat AS mulai khawatir.

Berdasarkan doktrin nuklir yang dianut Rusia, negara itu baru akan menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia telah membuat keberadaan negara berada di bawah ancaman.

"Senjata ada dengan tujuan untuk digunakan. Kami memiliki prinsip kami sendiri," kata Putin.