Pesan Sri Mulyani ke jajaran Dirjen Kemenkeu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa pengelolaan keuangan negara saat ini belum dilakukan secara efektif dan efisien. Sri Mulyani bilang, semangat dalam penyusunan pagu anggaran biasanya tinggi, tetapi kendur saat pelaksanaan program kegiatan dan pelaporan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berpesan kepada Dirjen-Dirjen (Direktur Jenderal) Kemenkeu agar memiliki sikap selayaknya pengelola keuangan negara. Mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan program kegiatan.

Sri Mulyani meminta kepada para Eselon I di lingkungan Kemenkeu, terutama Dirjen Anggaran, Dirjen Perbendaharaan Negara, dan Dirjen Perimbangan Keuangan untuk mendorong konsep value for money, yaitu berapa nilai atau output yang seharusnya didapat dari suatu anggaran belanja.


Ketiganya diminta Sri Mulyani untuk tidak bosan bertanya mengenai urgensi program kegiatan, anggaran yang diusulkan, hingga capaiannya.

Salah satu contoh permasalahannya, alokasi anggaran belanja pendidikan di Indonesia sebesar 20% dari APBN. Sayangnya, alokasi tersebut belum bisa menghasilkan capaian yang memuaskan.

Berdasarkan data Programme for International Student Assessment (PISA), peringkat skor capaian siswa Indonesia untuk sains, membaca, dan matematika di peringkat 52 dari 55 negara. Sementara Vietnam, berada di peringkat 8 dengan alokasi anggaran yang tidak jauh berbeda.

"Berarti dengan money yang kita spend, we don't get the value yang harusnya kita dapat," kata Sri Mulyani saat memberikan arahan dalam acara Budget Day di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Rabu (22/11).

"Saya inginkan di tataran Dirjen ini saya ingin anda selalu tidak bosan bertanya, memang programnya perlu? memang perlu (anggaran) sekian? memang hasilnya sekian? you keep asking! Kalau Anda enggak punya attitude itu, Anda bukan pengelola keuangan anggaran yang benar. Dan Anda tidak hanya bertanya tapi juga memaksa dengan sistem ke seluruh K/L dan daerah agar mereka akuntabel memberikan value for each money rupiah yang mereka dapatkan," tegas dia.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga meminta ketiga Dirjen tersebut bersinergi, terutama dalam hal teknologi informasi. Ia juga menginginkan agar Dirjen membuat APBN sebagai pemancing investor swasta masuk dan berpartisipasi dalam pembangunan di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto