YOGYAKARTA. Iin Indriyani (26) tidak mengira akan tertimpa musibah ini. Ia tidak tahu kenapa suaminya, Santoso (31), datang ke Diskotek Hugo’s, Yogyakarta, pekan lalu. Lebih-lebih, ia tidak mengira, Santoso yang berpangkat sersan satu itu kemudian tewas setelah menghadapi sepuluh orang. Yang ia tahu, ia kini sendiri, dengan kehamilannya yang menginjak 8,5 bulan. Akhir April ini, anak pertamanya itu akan lahir. ”Terakhir, Abang pesan, namanya dipakaikan ke anak kami,” cerita Iin yang saat ditelepon sedang memeriksa kandungan ke dokter karena ada masalah dengan posisi bayinya. Pesan soal nama itu disampaikan Santoso, 3 Maret, saat ia terakhir mengunjungi istrinya. Sejak menikah awal 2012, Iin tetap jadi pegawai negeri sipil di Palembang. Santoso bertugas di Grup 2 Komando Pasukan Khusus, lalu Kodim Kota Yogyakarta. Bagi Iin, Santoso adalah suami yang sabar. Ia tidak pernah berkata-kata kasar atau membentak, apalagi memukul. Kalaupun marah, nadanya hanya menasihati.
Pesan terakhir Sertu Santoso kepada istri
YOGYAKARTA. Iin Indriyani (26) tidak mengira akan tertimpa musibah ini. Ia tidak tahu kenapa suaminya, Santoso (31), datang ke Diskotek Hugo’s, Yogyakarta, pekan lalu. Lebih-lebih, ia tidak mengira, Santoso yang berpangkat sersan satu itu kemudian tewas setelah menghadapi sepuluh orang. Yang ia tahu, ia kini sendiri, dengan kehamilannya yang menginjak 8,5 bulan. Akhir April ini, anak pertamanya itu akan lahir. ”Terakhir, Abang pesan, namanya dipakaikan ke anak kami,” cerita Iin yang saat ditelepon sedang memeriksa kandungan ke dokter karena ada masalah dengan posisi bayinya. Pesan soal nama itu disampaikan Santoso, 3 Maret, saat ia terakhir mengunjungi istrinya. Sejak menikah awal 2012, Iin tetap jadi pegawai negeri sipil di Palembang. Santoso bertugas di Grup 2 Komando Pasukan Khusus, lalu Kodim Kota Yogyakarta. Bagi Iin, Santoso adalah suami yang sabar. Ia tidak pernah berkata-kata kasar atau membentak, apalagi memukul. Kalaupun marah, nadanya hanya menasihati.