KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pesanan ekspor Taiwan bulan Desember turun tajam. Penurunan ekspor ini merupakan penurunan terbesar dalam 2,5 tahun terakhir. Pesanan ekspor turun 10,5% secara tahunan menjadi US$ 43,38 miliar. Data Kementerian Ekonomi yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa pesanan ekspor turun terbesar sejak April 2016. Saat itu, pesanan ekspor turun 11,1%. Penurunan pesanan ekspor ini bahkan lebih besar daripada prediksi paling pesimistis dalam polling reuters. Pesanan bulan November sudah turun 2,1%.
Pesanan ekspor Taiwan selama ini menjadi indikator utama permintaan ekspor bagi kawasan Asia, terutama untuk gadget berteknologi tinggi. Pesanan ini mencerminkan angka ekspor dua atau tiga bulan kemudian. Lin Lee-jen, pejabat kementerian mengatakan bahwa pihaknya tidak terlalu optimistis pesanan kuartal pertama ini akan tumbuh tinggi. Sebenarnya, volume pesanan tahun lalu mencapai rekor tertinggi. Tapi, "Pesanan di bulan Desember lebih rendah daripada ekspektasi karena permintaan untuk smartphone turun tajam, melibatkan penurunan permintaan pada rantai pasokan," kata Lin seperti dikutip
Reuters. Kementerian memperkirakan, pesanan ekspor Januari akan turun antara 11,8% hingga 14,1% secara tahunan. Kontraksi pesanan ekspor bulan lalu sesuai dengan gambaran prospek jangka pendek yang dirilis oleh perusahaan-perusahaan teknologi utama di Taiwan. Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, produsen cip terebsar dunia, pekan lalu memperkirakan penurunan pendapatan paling dalam dalam 10 tahun terakhir untuk kuartal pertama. Taiwan Semiconductor memperkirakan, permintaan smartphone akan menekan pendapatan hingga adanya peluncuran produk baru di semester kedua. Pada 2 Januari lalu, Apple Inc bahkan memangkas prediksi penjualan kuartalan. Pemangkasan prediksi merupakan hal langka yang dilakukan oleh Apple. CEO Apple Tim Cook mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh perlambatan penjualan iPhone di China.
Pemangkasan ini berdampak pada Foxconn, pemasok utama Apple, yang melaporkan penurunan pendapatan sebesar 8% pada bulan Desember. Penurunan ini akan menekan kinerja Foxconn sepanjang 2018. Pesanan ekspor Taiwan dari Amerika Serikat bulan lalu naik 5,6% secara tahunan. Angka ini naik tipis ketimbang bulan November sebesar 5,4%. Sementara pesanan ekspor dari China turun 10,3%, membesar dari bulan sebelumnya yang sudah turun 8,9%. Pesanan dari Uni Eropa merosot 28,1% dari bulan sebelumnya 5,7% dan pesanan dari Jepang naik 2,6%. Johnny Jiang dari Masterlink Securities Corp memperkirakan bahwa perang dagang AS dan China serta penurunan penjualan Apple akan membayangi semester pertama tahun ini. "Meski pesanan akan turun dalam beberapa waktu, kita tidak seharusnya terlalu pesimistis," kata dia.
Editor: Wahyu T.Rahmawati