JAKARTA. Para pengusaha mebel tampaknya mulai bisa bernapas lega. Para pembeli produk mebel dari luar negeri sudah mulai melakukan kontak dengan produsen dalam negeri. Dus, pengusaha mebel bisa berharap ekspor mebel tahun ini bakal membaik. "Pembeli mulai datang ke Indonesia dan melihat berbagai produksi mebel nasional," tutur Ambar Tjahjono, Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Senin (6/7). Ambar mengatakan, para pembeli itu menjajaki peluang menjual produk mebel di Indonesia di luar negeri menyambut Natal nanti.Ini membawa angin segar bagi bisnis mebel nasional yang lagi paceklik. Lihat saja, pada triwulan I 2009 lalu, nilai ekspor mebel Indonesia turun 23% dibandingkan kuartal I 2008. Penurunan terbesar terjadi pada produk mebel rotan yang turun 31%. Sementara ekspor produk mebel kayu turun 25% di banding kuartal I 2008. Penurunan tersebut merupakan imbas krisis global yang membuat permintaan produk mebel dari Indonesia turun. Selain itu, Asmindo menuding turunya ekspor karena Pemerintah tidak memiliki strategi promosi yang tepat. "Banyak pameran yang dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Departemen Perdagangan, tidak sesuai dengan pasar yang ada alias tidak ada pembeli sama sekali, sekadar promosi," keluh Ambar. Menurut Ambar, agar tak makin menurun, pemerintah mesti membuat terobosan yang cepat dan tepat. Ia menilai sampai saat ini kebijakan yang ada belum menyentuh langsung bagi industri mebel dan kerajinan. Padahal, industri mebel nasional juga memberikan andil yang tidak kecil bagi perolehan devisa nasional. Data Asmindo menunjukkan, tahun lalu industri mebel menyumbang devisa sebesar US$ 2,65 miliar. Industri ini juga menyerap tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, hingga delapan juta orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pesanan Mebel Dari Luar Negeri Mulai Mengalir
JAKARTA. Para pengusaha mebel tampaknya mulai bisa bernapas lega. Para pembeli produk mebel dari luar negeri sudah mulai melakukan kontak dengan produsen dalam negeri. Dus, pengusaha mebel bisa berharap ekspor mebel tahun ini bakal membaik. "Pembeli mulai datang ke Indonesia dan melihat berbagai produksi mebel nasional," tutur Ambar Tjahjono, Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Senin (6/7). Ambar mengatakan, para pembeli itu menjajaki peluang menjual produk mebel di Indonesia di luar negeri menyambut Natal nanti.Ini membawa angin segar bagi bisnis mebel nasional yang lagi paceklik. Lihat saja, pada triwulan I 2009 lalu, nilai ekspor mebel Indonesia turun 23% dibandingkan kuartal I 2008. Penurunan terbesar terjadi pada produk mebel rotan yang turun 31%. Sementara ekspor produk mebel kayu turun 25% di banding kuartal I 2008. Penurunan tersebut merupakan imbas krisis global yang membuat permintaan produk mebel dari Indonesia turun. Selain itu, Asmindo menuding turunya ekspor karena Pemerintah tidak memiliki strategi promosi yang tepat. "Banyak pameran yang dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Departemen Perdagangan, tidak sesuai dengan pasar yang ada alias tidak ada pembeli sama sekali, sekadar promosi," keluh Ambar. Menurut Ambar, agar tak makin menurun, pemerintah mesti membuat terobosan yang cepat dan tepat. Ia menilai sampai saat ini kebijakan yang ada belum menyentuh langsung bagi industri mebel dan kerajinan. Padahal, industri mebel nasional juga memberikan andil yang tidak kecil bagi perolehan devisa nasional. Data Asmindo menunjukkan, tahun lalu industri mebel menyumbang devisa sebesar US$ 2,65 miliar. Industri ini juga menyerap tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung, hingga delapan juta orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News