JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yakin, pengelolaan pesangon bakal menjadi bisnis yang gurih. Tak tanggung-tanggung asosiasi memperkirakan, bisnis baru ini membantu pengelolaan dana pensiun tumbuh hingga lima kali lipat sampai tahun 2020 mendatang. Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) ini diharapkan bisa membantu perusahaan melakukan pencadangan dana pesangon untuk karyawan sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan. "Sehingga, saat dana ini diperlukan, tidak mengganggu arus kas perusahaan," kata Abdul Rachman, Ketua Umum Asosiasi DPLK, Rabu (30/10). Asosiasi DPLK berharap, program pesangon bisa meningkatkan pangsa pasar DPLK. Dalam catatan asosiasi, dari 121 juta karyawan, hanya 1,5 juta karyawan yang menjadi peserta DPLK. “Secara total, terbukti tingkat penetrasi program pensiun di Indonesia baru mencapai 6%-7%, sangat rendah,” tuturnya.
Pesangon, Idola baru bisnis dana pensiun
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yakin, pengelolaan pesangon bakal menjadi bisnis yang gurih. Tak tanggung-tanggung asosiasi memperkirakan, bisnis baru ini membantu pengelolaan dana pensiun tumbuh hingga lima kali lipat sampai tahun 2020 mendatang. Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) ini diharapkan bisa membantu perusahaan melakukan pencadangan dana pesangon untuk karyawan sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan. "Sehingga, saat dana ini diperlukan, tidak mengganggu arus kas perusahaan," kata Abdul Rachman, Ketua Umum Asosiasi DPLK, Rabu (30/10). Asosiasi DPLK berharap, program pesangon bisa meningkatkan pangsa pasar DPLK. Dalam catatan asosiasi, dari 121 juta karyawan, hanya 1,5 juta karyawan yang menjadi peserta DPLK. “Secara total, terbukti tingkat penetrasi program pensiun di Indonesia baru mencapai 6%-7%, sangat rendah,” tuturnya.