Pesawat Garuda batal mendarat di bandara Ternate



AMBON. Pesawat Garuda Indonesia rute Ambon - Ternate batal mendarat di bandara Sultan Baabulah Ternate, Kamis siang (16/7).

General Manajer Garuda Indonesia cabang Ambon, Sonny Pongoh membenarkan, pesawat type ATR seri 600 dengan kapasitas 70 penumpang terbang dari Bandara udara Internasional Pattimura Ambon pukul 12.05 terpaksa kembali lagi ke Ambon karena erupsi gunung api Gamalama.

"Pesawat seharusnya mendarat di bandara udara Sultan Baabullah pukul 13.45. Tetapi karena erupsi gunung gamalama, akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Ambon," kata dia, hari ini (17/7).


Menurut dia, pesawat rute Ternate membawa penumpang yang umumnya akan merayakan hari raya Idul Fitri di Ternate dan sebagian kota kabupaten di provinsi Maluku Utara.

"Pesawat akhirnya kembali ke Ambon mengingat kondisi yang tidak memungkinkan, karena gunung api mengeluarkan asap bercampur abu vulkanik," ujarnya.

Ia mengatakan, informasi yang diperoleh Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 900 meter. Aktivitas Gamalama juga terdeteksi terjadi gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo 4-6 milimeter.

"Penerbangan Garuda dari Ambon ke Ternate amupun sebaliknya masih ditunda hingga ada ada informasi dibuka kembali penerbangan," kata Sonny.

Sebelumnya itu Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane di Ternate, mengatakan Gunung Gamalama mulai menunjukkan aktivitas peningkatan vulkanik sejak Rabu kemarin ditandai dengan meningkatnya aktivitas kegempaan, misalnya gempa hembusan yang mencapai 90 kali.

"Status gunung setinggi 1700 meter dari permukaan laut tersebut kini masih berstatus waspada level II dan petugas pengamatan Gunung Gamalama masih terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas vulkanik gunung itu untuk menentukan apakah statusnya akan dinaikkan menjadi siaga atau tidak," katanya.

Oleh karena itu, dirinya menyatakan, apakah ada peningkatan status masih memantau secara visual dan kegempaan, karena sejauh ini, masih terjadi letusan freatik dengan mengeluarkan asap disertai abu vulkanik yang mengarah ke arah utara dan barat laut.

Darno mengatakan, pasca-erupsi Gunung Gamalama tersebut, pihaknya telah mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk beraktivitas minimal radius 1,5 km dari puncak gunung, selain itu juga telah mengeluarkan rekomendasi ke instansi terkait.

Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate karena Gunung Gamalama erupsi.

Penutupan sementara Bandara Sultan Babullah Ternate dilakukan lantaran aktivitas Gunung Gamalama dinilai berbahaya untuk aktivitas penerbangan, serta mencegah agar tidak terjadi hal buruk pada aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate. (Penina Mayaut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia