Pesawat Militer China & Rusia Dekati Perbatasan, Korea & Jepang Kerahkan Jet Tempur



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan mengerahkan jet tempur setelah setidaknya masing-masing empat pesawat tempur China dan Rusia memasuki zona pertahanan udara pada Selasa (24/5).

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan, negaranya juga menerbangkan jet tempur setelah pesawat tempur Rusia dan China mendekati wilayah udaranya, ketika Tokyo menjadi tuan rumah para pemimpin negara-negara Quad.

Pesawat tempur Rusia dan China memasuki dan meninggalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (Korea ADIZ) di Laut Jepang, yang dikenal di Korea sebagai Laut Timur, beberapa kali sepanjang hari, menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan.

Pesawat militer, termasuk jet tempur dan pembom, dari China dan Rusia tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan, JCS menambahkan, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Peringatan China: Siap Bela Taiwan Secara Militer, AS Sedang Bermain Api

Militer Korea Selatan mengerahkan jet tempur untuk "menerapkan langkah-langkah taktis" guna mengantisipasi kemungkinan yang mungkin terjadi.

Tidak seperti wilayah udara, ADIZ biasanya merupakan area di mana negara-negara bisa secara sepihak menuntut pesawat asing mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa hukum internasional yang mengatur.

Serangan pada Selasa adalah yang pertama Korea Selatan laporkan sejak Presiden Yoon Suk-yeol menjabat pada 10 Mei lalu. 

Pada Minggu (22/5), Yoon mengakhiri pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden, di mana kedua pemimpin menjanjikan dukungan untuk langkah-langkah yang mereka anggap melawan pengaruh China di wilayah tersebut.

Baca Juga: Biden: AS akan Bela Taiwan jika Diserang China, Itulah Komitmen yang Kami Buat

Sementara Nobuo Kishi dalam konferensi pers secara online menyatakan, langkah Rusia dan China tersebut kemungkinan merupakan provokasi oleh kedua negara pada saat Quad menggelar pertemuan.

Tokyo menjadi tuan rumah para pemimpin kelompok informal, yang dihadiri Presiden AS Joe Biden serta para pemimpin Australia dan India, pada pertemuan tersebut.

Moskow tidak mengakui ADIZ Korea Selatan. Sedang Beijing mengatakan, daerah itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus menikmati kebebasan bergerak di sana.

Pada tahun 2019, pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia ketika mereka memasuki wilayah udara Korea Selatan selama patroli udara bersama dengan China.

Editor: S.S. Kurniawan