JAMBI. Kabut asap di wilayah Jambi, pada Selasa hari ini (28/8), semakin pekat dibanding hari-hari sebelumnya. Tak satu pun pesawat yang diizinkan mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi hingga pukul 11.00 WIB, demi alasan keamanan penumpang. Sejak pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB, kabut asap menebal. Koordinator Bidang Pengkajian dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ) Jambi, Kurnianingsih mengatakan, kabut asap berasal dari kebakaran lahan dan hutan yang kemudian menghambat jarak pandang menjadi 800 meter. Kabut asap sudah ini sudah muncul sejak 8 Agustus lalu, namun kepekatan kabut asap hari ini merupakan yang terburuk. "Hingga pukul 11.00 WIB, kami belum merekomendasikan pesawat dari Jakarta mendarat di Jambi. Untuk sementara, penumpang tetap menunggu di Jakarta hingga kondisi jarak pandang membaik," ujar Kurnianingsih.
Pesawat tak bisa mendarat di Jambi
JAMBI. Kabut asap di wilayah Jambi, pada Selasa hari ini (28/8), semakin pekat dibanding hari-hari sebelumnya. Tak satu pun pesawat yang diizinkan mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi hingga pukul 11.00 WIB, demi alasan keamanan penumpang. Sejak pukul 06.00 WIB hingga 11.00 WIB, kabut asap menebal. Koordinator Bidang Pengkajian dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ) Jambi, Kurnianingsih mengatakan, kabut asap berasal dari kebakaran lahan dan hutan yang kemudian menghambat jarak pandang menjadi 800 meter. Kabut asap sudah ini sudah muncul sejak 8 Agustus lalu, namun kepekatan kabut asap hari ini merupakan yang terburuk. "Hingga pukul 11.00 WIB, kami belum merekomendasikan pesawat dari Jakarta mendarat di Jambi. Untuk sementara, penumpang tetap menunggu di Jakarta hingga kondisi jarak pandang membaik," ujar Kurnianingsih.