Pesawat Tempur China Lewati Garis Median Selat, Ini Aksi Balasan Taiwan



KONFLIK CHINA VS TAIWAN - Angkatan udara Taiwan bergegas melakukan aksi balasan pada Minggu (11/6/2023), setelah melihat 10 pesawat tempur China melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif. 

Melansir Reuters, sebelumnya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan empat kapal perang China juga melakukan patroli tempur.

Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu Taiwan melaporkan aktivitas militer China yang diperbarui, setelah 37 pesawat militer China pada hari Kamis terbang ke zona pertahanan udara pulau itu. Beberapa di antaranya kemudian terbang ke Pasifik barat.


China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, selama tiga tahun terakhir secara teratur menerbangkan angkatan udaranya ke langit dekat pulau itu, meskipun tidak ke wilayah udara teritorial Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada pukul 14:00. (0600 GMT) pada hari Minggu telah mendeteksi 24 pesawat angkatan udara China, termasuk pesawat tempur J-10, J-11, J-16 dan Su-30, serta pembom H-6.

Baca Juga: AS Konfirmasi Fasilitas Mata-Mata China di Kuba Telah Ada Sejak 2019

Tidak disebutkan di mana wilayah pesawat itu terbang. Akan tetapi, Taiwan mengatakan 10 pesawat telah melintasi garis median Selat Taiwan, yang memisahkan kedua sisi dan sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi. China mengatakan tidak mengakui itu dan telah secara rutin melintasinya sejak tahun lalu.

"Empat kapal angkatan laut China juga terlibat dalam patroli kesiapan tempur bersama," tambah kementerian itu, tanpa memberikan perincian.

Taiwan mengirim pesawat tempurnya sendiri dan mengerahkan kapal serta sistem rudal darat untuk berjaga-jaga, katanya, menggunakan kata-kata yang khas untuk menanggapi aktivitas China semacam itu.

Kementerian pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar. China juga belum mengomentari penerbangan Kamis.

China sebelumnya mengatakan misi semacam itu adalah untuk melindungi kedaulatan negaranya dan ditujukan untuk "kolusi" antara Taiwan dan Amerika Serikat, pendukung dan penjual senjata internasional terpenting pulau itu.

Baca Juga: Taiwan mengaktifkan pertahanan udara saat pesawat China memasuki zona

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie