Peserta DPLK pertebal instrumen jangka panjang



JAKARTA. Pelan tapi pasti, peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan mulai melek berinvestasi. Lihat saja, penempatan dana kelolaannya tidak lagi mengandalkan instrumen investasi jangka pendek, seperti deposito, melainkan juga beralih ke instrumen-instrumen jangka panjang, seperti pendapatan tetap, dan saham.

Sebetulnya, Daneth Fitrianto, Ketua Bidang Investasi Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) mengatakan, tren pengalihan investasi dari keranjang satu ke keranjang lain mulai terjadi tahun lalu. “Peserta mulai berpikir investasi jangka panjang dan deposito tidaklah cukup,” ujarnya, kemarin.

Meski saat ini bunga deposito tengah bermekaran dan indeks harga saham gabungan (IHSG) terpuruk, sambung dia, peserta tidak sungkan untuk mengurangi porsi dananya di deposito dan mengalihkan penempatan dana di pendapatan tetap dan saham.


Walhasil, keputusan berinvestasi peserta ini menggeser portfolio dana di deposito dari tahun lalu yang masih didominasi oleh deposito menjadi kurang dari 50%. “Saat ini banyak peserta memarkirkan dana mereka di pendapatan tetap dan saham. Masing-masing sekitar 50% dan 15%,” terang dia.

Jika kondisi ini dipertahankan, Daneth memprediksi, Return on Investment (RoI) dana kelolaan industri sampai akhir tahun bisa mencapaidouble digit. Tahun lalu, RoI industri hanya berkisar 8%. “Sekurang-kurangnya, RoI industri bisa tembus 12% - 13%,” pungkasnya.

Sekadar informasi, sampai Agustus 2014, total dana kelolaan industri DPLK mencapai Rp 31 triliun. Diperkirakan, dana kelolaannya tersebut tembus Rp 33 triliun sampai akhir tahun nanti atau tumbuh sekitar 13,7% ketimbang posisi akhir tahun lalu yang hanya Rp 29 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan