JAKARTA. Langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mewajibkan pemanfaatan batubara berkalori 3.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg) dalam tender pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatra Selatan 9 dan 10 ditanggapi berbeda sejumlah peserta tender. Salah satu peserta mempertanyakan soal kewajiban pemakain batubara kalori tertentu ini. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono bahkan menyebut dengan mematok kalori tertentu ada kesan PLN akan memenangkan peserta tender tertentu. Sebab, para peserta tender dua proyek PLTU itu memiliki tambang batubara dengan kalori yang berbeda-beda, ada peserta tender yang memiliki batubara kalori 3.000 kkal/kg, ada yang memiliki 4.000 kkal/kg, atau ada juga yang memiliki 4.200 kkal/kg. "Dalam proses tender PLN seharusnya lebih konsen pada peserta yang menawarkan biaya yang lebih efektif dan efisien. Kalau mematok kalori tertentu, itu rasanya kurang pas. Biaya PLN akan lebih tinggi kalau mematok penggunaan batubara kalori tertentu," jelas dia kepada KONTAN, Minggu (10/8).
Peserta tender PLTU Sumsel keberatan soal kalori
JAKARTA. Langkah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mewajibkan pemanfaatan batubara berkalori 3.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg) dalam tender pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatra Selatan 9 dan 10 ditanggapi berbeda sejumlah peserta tender. Salah satu peserta mempertanyakan soal kewajiban pemakain batubara kalori tertentu ini. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono bahkan menyebut dengan mematok kalori tertentu ada kesan PLN akan memenangkan peserta tender tertentu. Sebab, para peserta tender dua proyek PLTU itu memiliki tambang batubara dengan kalori yang berbeda-beda, ada peserta tender yang memiliki batubara kalori 3.000 kkal/kg, ada yang memiliki 4.000 kkal/kg, atau ada juga yang memiliki 4.200 kkal/kg. "Dalam proses tender PLN seharusnya lebih konsen pada peserta yang menawarkan biaya yang lebih efektif dan efisien. Kalau mematok kalori tertentu, itu rasanya kurang pas. Biaya PLN akan lebih tinggi kalau mematok penggunaan batubara kalori tertentu," jelas dia kepada KONTAN, Minggu (10/8).