JAKARTA. Wakil Kepala Biro Logistik Komisi Pemilihan Umum, Boradi menyatakan bahwa para peserta jasa pemborongan tender surat suara pemilu 2009 saling membanting harga penawaran, sehingga KPU mendapatkan harga penawaran yang cukup murah. "Harga penawaran sekitar 80% dari HPS," katanya di Kantor KPU, Rabu, (28/1). Boradi menduga, para peserta tender itu membanting harga penawaran karena mereka tidak mengejar keuntungan, melainkan ingin memperoleh prestise sebagai pemenang surat suara dalam pemilu 2009. "mungkin karena alasan prestige," ujarnya. Sementara Manajer Marketing Ganeca Exact (GE), Basuni, mengatakan sudah mengajukan sanggahan atas hasil tender surat suara. Pasalnya, GE mengajukan harga penawaran paling rendah dalam paket II dan Paket IV surat suara, namun Paket II justru dimenangkan oleh Konsorsium PT Sumex Intermedia dari Palembang. Sementara Paket IV dimenangkan oleh Konsorsium PT Sinar Agape Press, Jakarta. Padahal, lanjut Basuni, harga penawaran yang diajukan GE pada paket II lebih murah Rp 3 Miliar, sementara untuk paket IV, GE mengajukan harga yang lebih murah Rp 8 Miliar dari pemenang tender. "Kami masih menunggu penjelasan dari KPU," katanya. Sementara Boradi menegaskan bahwa KPU tidak memenangkan GE pada paket II dan IV karena kapasitan mesin pencetak surat suara yang dimiliki GE hanya cukup untuk melaksanakan dua paket surat suara .Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Peserta Tender Surat Suara Saling Banting Harga
JAKARTA. Wakil Kepala Biro Logistik Komisi Pemilihan Umum, Boradi menyatakan bahwa para peserta jasa pemborongan tender surat suara pemilu 2009 saling membanting harga penawaran, sehingga KPU mendapatkan harga penawaran yang cukup murah. "Harga penawaran sekitar 80% dari HPS," katanya di Kantor KPU, Rabu, (28/1). Boradi menduga, para peserta tender itu membanting harga penawaran karena mereka tidak mengejar keuntungan, melainkan ingin memperoleh prestise sebagai pemenang surat suara dalam pemilu 2009. "mungkin karena alasan prestige," ujarnya. Sementara Manajer Marketing Ganeca Exact (GE), Basuni, mengatakan sudah mengajukan sanggahan atas hasil tender surat suara. Pasalnya, GE mengajukan harga penawaran paling rendah dalam paket II dan Paket IV surat suara, namun Paket II justru dimenangkan oleh Konsorsium PT Sumex Intermedia dari Palembang. Sementara Paket IV dimenangkan oleh Konsorsium PT Sinar Agape Press, Jakarta. Padahal, lanjut Basuni, harga penawaran yang diajukan GE pada paket II lebih murah Rp 3 Miliar, sementara untuk paket IV, GE mengajukan harga yang lebih murah Rp 8 Miliar dari pemenang tender. "Kami masih menunggu penjelasan dari KPU," katanya. Sementara Boradi menegaskan bahwa KPU tidak memenangkan GE pada paket II dan IV karena kapasitan mesin pencetak surat suara yang dimiliki GE hanya cukup untuk melaksanakan dua paket surat suara .Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News