KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tentu berkorelasi dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bukan cuma emiten utama, emiten lapis kedua maupun ketiga pun turut menyumbang pertumbuhan kapitalisasi pasar BEI. Lantas bagaimana kontribusi emiten itu? Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, emiten lapis dua maupun tiga berperan menambah kapitalisasi pasar, meski tak sebesar big caps. Namun, pertimbangan memilih kapitalisasi pasar pun cenderung tak relevan. "Karena akhirnya pasar menginginkan gain," ujar dia, Jumat (3/11). Saat ini, pasar cenderung mencari potensial kenaikan harga signifikan agar bisa mendapat untung di jangka pendek. Maklumlah, investor lokal memiliki karakter sebagai investor jangka pendek. Belakangan, investor lokal mendominasi pasar. "Ini membuat market cap lebih fluktuatif dari sebelumnya," kata Reza.
Peta kapitalisasi pasar di BEI masih timpang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tentu berkorelasi dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bukan cuma emiten utama, emiten lapis kedua maupun ketiga pun turut menyumbang pertumbuhan kapitalisasi pasar BEI. Lantas bagaimana kontribusi emiten itu? Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, emiten lapis dua maupun tiga berperan menambah kapitalisasi pasar, meski tak sebesar big caps. Namun, pertimbangan memilih kapitalisasi pasar pun cenderung tak relevan. "Karena akhirnya pasar menginginkan gain," ujar dia, Jumat (3/11). Saat ini, pasar cenderung mencari potensial kenaikan harga signifikan agar bisa mendapat untung di jangka pendek. Maklumlah, investor lokal memiliki karakter sebagai investor jangka pendek. Belakangan, investor lokal mendominasi pasar. "Ini membuat market cap lebih fluktuatif dari sebelumnya," kata Reza.