JAKARTA. Persaingan di bisnis ritel semakin sengit. Satu indikasinya, sejumlah investor asing siap masuk pasar dalam negeri. Belum lama ini, PT Lulu Group Ritel, anak usaha Lulu Group asal Uni Emirat Arab, menanam investasi US$ 9 juta dengan membangun hipermarket di Cakung Jakarta Timur. Lulu berkomitmen mengucurkan US$ 300 juta untuk membangun 10 hipermarket, pusat logistik dan fasilitas gudang hingga akhir 2017. Sebelumnya Kepala BKPM Franky Sibarani bilang, investor ritel asal Australia, Kanada dan AS juga ingin masuk Indonesia. Melihat ekspansi peritel asing, peritel lokal tak gentar. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), misalnya, optimistis kedatangan investor asing tidak akan berdampak signifikan bagi bisnis mereka. Selama ini, MPPA mengoperasikan gerai Hypermart.
Peta persaingan bisnis ritel semakin ketat
JAKARTA. Persaingan di bisnis ritel semakin sengit. Satu indikasinya, sejumlah investor asing siap masuk pasar dalam negeri. Belum lama ini, PT Lulu Group Ritel, anak usaha Lulu Group asal Uni Emirat Arab, menanam investasi US$ 9 juta dengan membangun hipermarket di Cakung Jakarta Timur. Lulu berkomitmen mengucurkan US$ 300 juta untuk membangun 10 hipermarket, pusat logistik dan fasilitas gudang hingga akhir 2017. Sebelumnya Kepala BKPM Franky Sibarani bilang, investor ritel asal Australia, Kanada dan AS juga ingin masuk Indonesia. Melihat ekspansi peritel asing, peritel lokal tak gentar. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), misalnya, optimistis kedatangan investor asing tidak akan berdampak signifikan bagi bisnis mereka. Selama ini, MPPA mengoperasikan gerai Hypermart.