KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) turun 0,75% atau 54,67 poin ke 7.224,29 pada perdagangan Selasa (16/7). Ini adalah penurunan IHSG di hari kedua setelah menguat pada empat hari perdagangan sebelumnya. Dalam 20 hari perdagangan terakhir, IHSG tercatat menguat dalam 14 hari perdagangan dan turun dalam enam hari perdagangan. Penurunan terkini IHSG menyebabkan indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini melemah 0,67% sejak awal tahun. IHSG melemah pada perdagangan kemarin meski hanya lima indeks sektoral yang melemah dari 11 indeks sektoral. Penurunan ini terjadi pada indeks:
- Sektor barang konsumsi primer -0,78%
- Sektor infrastruktur -0,74%
- Sektor keuangan -0,61%
- Sektor properti dan real estat -0,28%
- Sektor perindustrian -0,18%
Sedangkan enam sektor menguat saat IHSG melemah di perdagagangan kemarin:
- Sektor barang konsumsi nonprimer 1,62%
- Sektor teknologi 1,15%
- Sektor barang baku 0,65%
- Sektor transportasi dan logistik 0,45%
- Sektor energi 0,10%
- Sektor kesehatan 0,00%
Baca Juga: Menakar Potensi Rotasi Sektor & Saham Unggulan Analis Saat Laju IHSG Tertahan Penurunan IHSG secara total ini juga turut mengubah peta 10 besar saham dengan kapitalisasi pasar atawa
market capitalization (market cap) jumbo. Dari 10 saham dengan market cap terbesar, hanya saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (
TPIA) yang menguat 1,29%. Delapan saham turun harga dan harga saham PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) ditutup sama dengan posisi hari sebelumnya. Kenaikan harga saham TPIA menyebabkan market cap emiten Grup Barito ini akhirnya melewati saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN). Kemarin, harga saham AMMN turun 3,02%. Lagi-lagi, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN) merosot hingga 6,08% pada Selasa (16/7) menjadi Rp 8.500 per saham. Penurunan ini menyebabkan nilai kapitalisasi pasar BREN makin jauh tertinggal ketimbang PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) yang kembali memimpin sejak awal pekan. Harga saham BBCA ditutup turun 1% menjadi Rp 9.950 per saham.
Sementara saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kena suspensi BEI mulai perdagangan sesi I Selasa, 16 Juli 2024 hingga pengumuman bursa lebih lanjut. Suspensi ini dilakukan setelah harga saham DSSA menguat secara signifikan.
Baca Juga: Menjelang Stock Split, Saham DSSA Malah Kena Suspensi Berikut 10 saham dengan market cap terbesar pada Senin (15/7) dan Selasa (16/7):
15 Juli 2024 | | 16 Juli 2024 |
No | Saham | Mcap (Rp triliun) | | No | Saham | Mcap (Rp triliun) |
1 | BBCA | 1.227 | | 1 | BBCA | 1.214 |
2 | BREN | 1.211 | | 2 | BREN | 1.137 |
3 | AMMN | 839 | | 3 | TPIA | 850 |
4 | TPIA | 838 | | 4 | AMMN | 814 |
5 | BBRI | 723 | | 5 | BBRI | 710 |
6 | BYAN | 599 | | 6 | BYAN | 598 |
7 | BMRI | 587 | | 7 | BMRI | 587 |
8 | TLKM | 313 | | 8 | TLKM | 307 |
9 | DSSA | 223 | | 9 | DSSA | 223 |
10 | BBNI | 186 | | 10 | BBNI | 184 |
sumber: BEI |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati