Betapapun cepatnya kebohongan itu berlari, namun kebenaran akan mengejarnya juga (Tan Malaka). Kata-kata bijak ini mungkin saja menghantui pikiran Ratna Sarumpaet beberapa hari lalu setelah dia mengeluarkan pengakuan soal penganiayaan terhadap dirinya oleh orang sejumlah tak dikenal di Bandung. Hanya selang sehari setelah foto-foto wajah Ratna yang membengkak viral di media sosial, sang aktivis ini akhirnya buka suara. Yang membuat terkejut, selain minta maaf, Ratna juga mengakui kalau dirinya telah berbohong dengan menyebarkan berita hoaks sehingga membuat heboh dunia perpolitikan se-Indonesia. Mengapa dunia politik? Karena Ratna merupakan salah satu juru kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Sandiaga. Itu sebabnya, saat ada isu pemukulan Ratna, semua dugaan menuju ke satu titik: ada motif politik di balik aksi penganiayaan.
Petaka hoaks
Betapapun cepatnya kebohongan itu berlari, namun kebenaran akan mengejarnya juga (Tan Malaka). Kata-kata bijak ini mungkin saja menghantui pikiran Ratna Sarumpaet beberapa hari lalu setelah dia mengeluarkan pengakuan soal penganiayaan terhadap dirinya oleh orang sejumlah tak dikenal di Bandung. Hanya selang sehari setelah foto-foto wajah Ratna yang membengkak viral di media sosial, sang aktivis ini akhirnya buka suara. Yang membuat terkejut, selain minta maaf, Ratna juga mengakui kalau dirinya telah berbohong dengan menyebarkan berita hoaks sehingga membuat heboh dunia perpolitikan se-Indonesia. Mengapa dunia politik? Karena Ratna merupakan salah satu juru kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Sandiaga. Itu sebabnya, saat ada isu pemukulan Ratna, semua dugaan menuju ke satu titik: ada motif politik di balik aksi penganiayaan.