KONTAN.CO.ID - Jayapura, 15/9 (Antara) - Para petani kopi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, berharap agar kopi asal daerahnya yang namanya sudah mulai tenar dikalangan pecinta kopi dapat menembus pangsa pasar internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tani Kopi Wamena Sili Gombo yang merupakan petani kopi binaan Kodim 1702/Jayawijaya dalam keterangan tertulis kepada Antara di Kota Jayapura, Jumat. Ia juga menyampaikan hal ini kepada rombongan tim dari Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Jakarta saat berkunjung melihat lahan dan pengolahan biji kopi di Kampung Tagulik, Distrik Bugi, Kabupaten Jayawijaya, Kamis (14/9).
"Saya yakin penghasilan dari kopi wamena dapat menunjang perekoniam masyarakat di Wamena teruma di Kampung Tagulik juga menjadikan kopi sebagai produk unggulan daerah setempat jika pengolahannya dilakukan dengan benar dan profesional sehingga dapat distandarkan dengan kopi luwak yang dapat merebut pangsa pasar kopi dunia," katanya. Menurut dia, dengan adanya peninjaun dari salah satu perusahaan BUMN yang bertempat di Jakarta dapat membuat kopi Wamena lebih di kenal lagi secara nasional maupun internasinal. Sili berharap kunjungan ini dapat dijadikan motivasi bagi rekan-rekan petani kopi yang lain dari wamena dan sekitarnya. "Saya sampaikan terima kasih kepada rombongan PPI yang telah mengunjungi kami di Kampung Tagulik dan Kodim Jayawijaya yang terus mendampigi kami, sebagai petani kopi," kata Sili Gombo. Ketua Tim Kopi sekaligus Direktur PPI Jakarta, Agus menyampaikan akan semaksimal mungkin membantu meningkatkan penjualan atau pemasaran kopi yang ada di Wamena dan sekitarnya. "Kami dari PPI Jakarta yang merupakan perusahaan dibawah Kementrian Perdagangan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu dan mendorong para petani kopi dimanapun di seluruh Indonesia, agar lebih meningkatkan produksi dan kualitas kopi daerahnya sehingga dapat di ekspor ke luar negeri," ujarnya.
Dari beberapa tempat selain Distrik Bugi yang dikunjungi seperti Distrik Yagara, Distrik Kurulu, Wolo, Kimbim dan kampung Piramid, rombongan tim PPI melihat langsung cara pengolahan kopi yang dimulai dengan melakukan pemetikan kopi jenis arabika (green bean), pengupasan hingga penjemuran sehingga menjadi biji kopi yang berkualitas tinggi atau menjadi biji kopi premium. "Masih banyak petani kopi di Wamena yang hingga kini masih menggunakan cara tradisional, walaupun sudah ada juga yang telah menggunakan alat modern. Hal ini akan kita sampaikan kepada pemerintah pusat agar para petani kopi di daerah mendapatkan bantuan alat pengolahan kopi yang lengkap hingga menjadi kopi siap jual," katanya. Berkaitan dengan itu, sebelumnya Dandim Jayawijaya Letkol Inf Lukas Sadipun memberikan bantuan satu unit mesin penggiling kopi kepada petani kopi Wamena.(Alfian Rumagit) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana