BOJONEGORO. Ada yang menarik dari kunjungan wakil presiden Boediono ke kabupaten Bojonegoro hari ini, Jumat (25/4). Dalam sebuah forum pertemuan warga, yang rutin diadakan oleh Bupati Bojonegoro Suyoto, Boediono turut hadir. Dalam pertemuan, seorang warga bernama Kusnan tanpa basa-basi dengan lantang mempertanyakan masalah subsidi pupuk, yang dirasa bermasalah. Suasana komunikasi antara pemimpin dan rakyat yang seperti ini mungkin baru pertama kali dirasa Boediono. Kusnan menyebutkan petani di Bojonegoro merasa kesulitan mendapatkan subsidi pupuk, terlebih ketika musim tanam tiba. Selain itu, jumlah subsidi yang berkurang setiap tahunnya juga tak luput dari kritikan. Kusnan yang merupakan peternak sapi di Bojonegoro ini juga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah kepada peternak. Ia meminta peternak mendapatkan asuransi. "Kalau petani selalu diperhatikan ketika gagal panen, tapi tidak bila sapi mati karena penyakit," ujar Kusnan, yang disambut tawa Boediono, Suyoto dan semua yang hadir. Ditanya seperti itu, Boediono berjanji akan memperbaiki sistem pembagian subsidi pupuk. Namun demikian, mengenai jumlah subsidi yang selalu turun dirinya tidak bisa berbuat banyak. Kepada masyarakat Boediono mengatakan pemberian subsidi itu ditentukan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dimana anggarannya akan dibagi-bagi bukan hanya untuk subsidi, tetapi juga kebutuhan lainnya yang selalu meningkat. Pertemuan yang berlangsung di Pendopo kantor Bupati Bojonegoro memiliki kesan tersendiri bagi Boediono. Komunikasi antara masyarakat dan pemimpin melalui forum seperti itu merupakan yang pertama. "Saya mendapat kesan baik kepada masyarakat," ucap Boediono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Petani Bojonegoro minta tambahan subsidi pupuk
BOJONEGORO. Ada yang menarik dari kunjungan wakil presiden Boediono ke kabupaten Bojonegoro hari ini, Jumat (25/4). Dalam sebuah forum pertemuan warga, yang rutin diadakan oleh Bupati Bojonegoro Suyoto, Boediono turut hadir. Dalam pertemuan, seorang warga bernama Kusnan tanpa basa-basi dengan lantang mempertanyakan masalah subsidi pupuk, yang dirasa bermasalah. Suasana komunikasi antara pemimpin dan rakyat yang seperti ini mungkin baru pertama kali dirasa Boediono. Kusnan menyebutkan petani di Bojonegoro merasa kesulitan mendapatkan subsidi pupuk, terlebih ketika musim tanam tiba. Selain itu, jumlah subsidi yang berkurang setiap tahunnya juga tak luput dari kritikan. Kusnan yang merupakan peternak sapi di Bojonegoro ini juga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah kepada peternak. Ia meminta peternak mendapatkan asuransi. "Kalau petani selalu diperhatikan ketika gagal panen, tapi tidak bila sapi mati karena penyakit," ujar Kusnan, yang disambut tawa Boediono, Suyoto dan semua yang hadir. Ditanya seperti itu, Boediono berjanji akan memperbaiki sistem pembagian subsidi pupuk. Namun demikian, mengenai jumlah subsidi yang selalu turun dirinya tidak bisa berbuat banyak. Kepada masyarakat Boediono mengatakan pemberian subsidi itu ditentukan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dimana anggarannya akan dibagi-bagi bukan hanya untuk subsidi, tetapi juga kebutuhan lainnya yang selalu meningkat. Pertemuan yang berlangsung di Pendopo kantor Bupati Bojonegoro memiliki kesan tersendiri bagi Boediono. Komunikasi antara masyarakat dan pemimpin melalui forum seperti itu merupakan yang pertama. "Saya mendapat kesan baik kepada masyarakat," ucap Boediono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News