JAKARTA. Para petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) menindaklanjuti usulan kenaikan Harga Pokok Pembelian (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula petani. Sebab sampai saat ini, harga tebu dari petani sangat jauh dari batas HET sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikoen bilang bahwa petani gula mengalami kerugian bertubi-tubi. Selain gula petani diharga rendah oleh pedagang, gula petani juga harus bersaing dengan gula impor yang menguasai pasar. "Gula petani dari Pulau Jawa tidak bisa masuk ke luar Jawa karena di sana sudah penuh dengan gula baik dari operasi pasar dan rembesan gula rafinasi," ujar Samadikoen, Selasa (8/8).
Petani desak kenaikan HPP dan HET gula petani
JAKARTA. Para petani tebu yang tergabung dalam Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak Kementerian Perdagangan (Kemdag) menindaklanjuti usulan kenaikan Harga Pokok Pembelian (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula petani. Sebab sampai saat ini, harga tebu dari petani sangat jauh dari batas HET sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikoen bilang bahwa petani gula mengalami kerugian bertubi-tubi. Selain gula petani diharga rendah oleh pedagang, gula petani juga harus bersaing dengan gula impor yang menguasai pasar. "Gula petani dari Pulau Jawa tidak bisa masuk ke luar Jawa karena di sana sudah penuh dengan gula baik dari operasi pasar dan rembesan gula rafinasi," ujar Samadikoen, Selasa (8/8).