SURABAYA. Petani garam meminta pemerintah mengaudit kinerja dan keuangan PT Garam. Perusahaan negara itu dianggap tidak transparan dalam melaporkan hasil produksi garamnya. Ketua Forum Komunikasi Petani Garam Jatim, Baidhowi Ahmad, mengatakan, tahun lalu PT Garam melaporkan hasil produksinya hanya sebesar 40 ton/hektare. ''Padahal pada lahan yang dikelola petani, dapat menghasilkan 80-100 ton per hektare,'' katanya, Jumat (21/9). Dari sisi kelengkapan peralatan dan sumber daya manusia, PT Garam dinilai masih lebih unggul dalam mengelola tambak garam, dibandingkan petani yang masih mengelola secara tradisional. ''Kami sebagai warga negara juga perlu mengetahui mengapa kinerja perusahaan negara itu tidak maksimal,'' tegasnya.
Petani desak pemerintah audit PT Garam
SURABAYA. Petani garam meminta pemerintah mengaudit kinerja dan keuangan PT Garam. Perusahaan negara itu dianggap tidak transparan dalam melaporkan hasil produksi garamnya. Ketua Forum Komunikasi Petani Garam Jatim, Baidhowi Ahmad, mengatakan, tahun lalu PT Garam melaporkan hasil produksinya hanya sebesar 40 ton/hektare. ''Padahal pada lahan yang dikelola petani, dapat menghasilkan 80-100 ton per hektare,'' katanya, Jumat (21/9). Dari sisi kelengkapan peralatan dan sumber daya manusia, PT Garam dinilai masih lebih unggul dalam mengelola tambak garam, dibandingkan petani yang masih mengelola secara tradisional. ''Kami sebagai warga negara juga perlu mengetahui mengapa kinerja perusahaan negara itu tidak maksimal,'' tegasnya.