KONTAN.CO.ID - Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) berhasil mengembangkan teknologi Smart Green House dan Agribot SIP. Inovasi bidang pertanian yang mengintegrasikan teknologi cerdas Smart Farming dengan menggunakan energi terbarukan ini sudah diaplikasikan di lahan pertanian yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lima-lima Bangkit, Desa Glagahwero, Kabupaten Jember. Berkat inovasi dari Polije ini, para petani di Desa Glagahwero kini mampu memantau lahan pertanian mereka secara real-time. Kehadiran inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat kepada para petani, tetapi juga pada warga sekitar yang termotivasi untuk aktif membangun ekonomi lokal melalui pengembangan pertanian hidroponik dan wisata edukasi berbasis teknologi. Ketua Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Hendra Yufit Riskiawan, mengatakan, “Sektor pangan di Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk dikembangkan. Akan tetapi, kami melihat terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, khususnya di Kabupaten Jember. Salah satunya adalah kurangnya literasi pengetahuan dan keterampilan anak muda, serta keterbatasan sarana dan prasarana mereka dalam menerapkan konsep Smart Farming."
Petani di Jember Dapat Pantau Lahan Real-Time lewat Smart Green House & Agribot SIP
KONTAN.CO.ID - Tim dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jember (Polije) berhasil mengembangkan teknologi Smart Green House dan Agribot SIP. Inovasi bidang pertanian yang mengintegrasikan teknologi cerdas Smart Farming dengan menggunakan energi terbarukan ini sudah diaplikasikan di lahan pertanian yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lima-lima Bangkit, Desa Glagahwero, Kabupaten Jember. Berkat inovasi dari Polije ini, para petani di Desa Glagahwero kini mampu memantau lahan pertanian mereka secara real-time. Kehadiran inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat kepada para petani, tetapi juga pada warga sekitar yang termotivasi untuk aktif membangun ekonomi lokal melalui pengembangan pertanian hidroponik dan wisata edukasi berbasis teknologi. Ketua Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Hendra Yufit Riskiawan, mengatakan, “Sektor pangan di Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk dikembangkan. Akan tetapi, kami melihat terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, khususnya di Kabupaten Jember. Salah satunya adalah kurangnya literasi pengetahuan dan keterampilan anak muda, serta keterbatasan sarana dan prasarana mereka dalam menerapkan konsep Smart Farming."