Petani garam minta pemerintah jaga stok



JAKARTA. Menjelang panen raya garam, pemerintah sebaiknya memperhatikan stok garam. Penjagaan stok garam dinilai perlu agar stok tidak surplus maupun terjadi kelangkaan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

Mohammad Hasan, Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) mengatakan, saat ini, terdapat beberapa daerah  yang telah mulai panen garam. "Salah satunya di Jawa Timur, akhir bulan ini akan mulai panen raya," ujar Hasan kepada KONTAN (20/7).

Kelangkaan garam yang berlangsung saat ini dipengaruhi kurangnya stok pada 2016. Sebab, cuaca sangat mempengaruhi keberhasilan petani dalam berladang garam. Cuaca buruk membuat petani tak bisa banyak memanen garam.


Kekurangan stok tersebut sebetulnya diatasi dengan impor melalui PT Garam sebesar 226.000 ton. Pada tahap pertama, telah dikucurkan garam hasil impor sebesar 75.000 ton. Namun, akibat masalah yang dialami PT Garam membuat impor terhenti. "Sebetulnya tahap dua bisa digunakan untuk menutupi kelangkaan garam selama dua bulan kemarin," terang Hasan.

Kelangkaan garam tersebut membuat harga menjadi naik lebih dari dua kali lipat. Harga beli bahan baku garam sebesar Rp 3.200 - Rp 3.500 per kg. Sebelumnya harga beli garam dari petani hanya sebesar Rp 500 - Rp 600 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.