SAMPANG. Program bantuan pengembangan garam rakyat berupa geomimbran untuk petani garam di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, ditolak. Pasalnya, bantuan plastik yang akan dihamparkan di lahan garam rakyat itu, tidak sesuai dengan harapan petani. Ahmad Jailani, petani garam asal Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, kepada Kompas.com, menuturkan, seharusnya bantuan kepada petani garam sesuai dengan luas petak garam milik petani. Sehingga bantuannya tidak sia-sia. Sementara, geomimbran yang akan diberikan kepada petani, tidak sesuai. “Bantuan gemimbran dari Pemerintah seluas 12x70 meter. Sedangkan petak garam milik anggota kelompok tani garam ukurannya 16x100. Jadi kami sepakat menolaknya,” ujar dia, Rabu (17/6).
Petani garam tolak bantuan geomimbran
SAMPANG. Program bantuan pengembangan garam rakyat berupa geomimbran untuk petani garam di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, ditolak. Pasalnya, bantuan plastik yang akan dihamparkan di lahan garam rakyat itu, tidak sesuai dengan harapan petani. Ahmad Jailani, petani garam asal Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang, kepada Kompas.com, menuturkan, seharusnya bantuan kepada petani garam sesuai dengan luas petak garam milik petani. Sehingga bantuannya tidak sia-sia. Sementara, geomimbran yang akan diberikan kepada petani, tidak sesuai. “Bantuan gemimbran dari Pemerintah seluas 12x70 meter. Sedangkan petak garam milik anggota kelompok tani garam ukurannya 16x100. Jadi kami sepakat menolaknya,” ujar dia, Rabu (17/6).