Petani karet diminta tingkatkan kebersihan Bokar



JAKARTA. Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) meminta petani karet untuk lebih meningkatkan mutu Bahan Olah Karet (Bokar) yang diproduksi.

Pasalnya, selama ini mutu bokar dari petani dinilai masih rendah karena tercampur dengan kontaminan. Daud Husni Bastari ketua Gapkindo mengatakan, perlu adanya upaya yang harus dilakukan oleh seluruh pihak agar Indonesia mampu menghasilkan mutu Bokar bersih di tingkat petani, sehingga kualitas produksi pabrik juga meningkat.

Terkait dengan permasalahan standar mutu Bokar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai peningkatan standar mutu karet. Selain itu, akan terus dilakukan kampanye Standard Indonesian Rubber melalui diplomasi di negara-negara mitra dagang untuk meningkatkan keberterimaan sehingga ekspor karet alam Indonesia tidak lagi dikenakan discount oleh buyer.


Saat ini, kebijakan yang mengatur sektor karet nasional tercakup dalam Permendag No. 10/MDAG/PER/4/2008 tentang Ketentuan Karet Alam Spesifikasi Teknis Indonesia (SIR) yang Diperdagangkan ke Luar Negeri dan Permendag No. 53/M-DAG/PER/10/2009 tentang Pengawasan Mutu Bahan Olah Komoditi Ekspor Standard Indonesian Rubber yang Diperdagangkan.

Kemendag berharap bisa meningkatkan harga jual Bokar yang dihasilkan petani sehingga perlu adanya peningkatan kebersihan dari karet yang dihasilkan. "Karet kita kotor selama ini," kata Bayu, Jumat (9/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan