KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani kelapa sawit berharap program biodiesel 20% (B20) ini bisa menimbulkan multiplier effect bagi produsen minyak sawit mentah atawa Crude Palm Oil (CPO) maupun harga Tandan Buah Segar (TBS) di pasar domestik. Sebab, program B20 diharapkan akan meningkatkan pembelian CPO di pasar domestik oleh perusahaan penjual bahan bakar minyak (BBM), sehingga pasokan ekspor CPO di pasar global berkurang dan bisa memicu kenaikan harga CPO. Rino Afrino, Wakil Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) optimis implementasi B20 bakal ikut menggerek harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. Ia mengatakan, optimisme ini berdasarkan pada program biodiesel sebelumnya yang sudah dirintis sejak 2015. Saat itu, produk tersebut terbukti ampuh mengangkat harga CPO dan TBS.
Petani Kelapa Sawit Berharap Program B20 Dongkrak Harga TBS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani kelapa sawit berharap program biodiesel 20% (B20) ini bisa menimbulkan multiplier effect bagi produsen minyak sawit mentah atawa Crude Palm Oil (CPO) maupun harga Tandan Buah Segar (TBS) di pasar domestik. Sebab, program B20 diharapkan akan meningkatkan pembelian CPO di pasar domestik oleh perusahaan penjual bahan bakar minyak (BBM), sehingga pasokan ekspor CPO di pasar global berkurang dan bisa memicu kenaikan harga CPO. Rino Afrino, Wakil Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) optimis implementasi B20 bakal ikut menggerek harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani. Ia mengatakan, optimisme ini berdasarkan pada program biodiesel sebelumnya yang sudah dirintis sejak 2015. Saat itu, produk tersebut terbukti ampuh mengangkat harga CPO dan TBS.