BOYOLALI. Masyarakat yang tergabung Paguyuban Petani Irigasi Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengeluhkan matinya saluran irigasi ke sawahnya dampak proyek jalan Tol Solo-Kertosono (Soker). Ketua Paguyuban Petani Irigasi Waduk Cengklik Samidi di Boyolali, mengatakan dampak pembangunan jalan tol Soker pada 2012 hingga 2013 menyebabkan air irigasi dari Cengklik ke sawah di Desa Sawahan, Pandean, Donohudan, Sindo dan Ngresep mati total. Menurut Samidi sawah petani dari lima desa di Ngemplak tersebut seluas sekitar 100 hektare tidak tealiri air yang bersumber dari Waduk Cengklik itu. Sehingga, petani terpaksa membiarkan sawahnya mengering tanpa ditanami akibat proyek tol sepanjang sekitar 10 kilometer itu. Bahkan, kata dia, pihaknya hasil pertemuan rapat dengan pihak satuan kerja proyek Tol, jalur irigasi dalam desain tidak diakui atau dianggap tidak ada. "Kami sudah menyampaikan keluhan para petani ini, jika tidak ada respon atau jalan keluarnya perwakilan petani akan ke Istana Presiden menemui Bapak Joko Widodo (Jokowi) untuk silaturahmi," kata Samidi, Selasa (3/11). Menurut dia, para petani berharap jalur irigasi harus difungsikan kembali sehingga mereka bisa mengerjakan sawahnya pada musim tanam akhir tahun ini. Suwono salah satu petani asal Desa Ngesrep Ngemplak mengatakan sebelum proyek tol tersebut dikerjakan ada saluran air untuk irigasi sawah di Desa Ngesrep ini. Namun, kata Suwono irigasi tersebut saat ini telah tertutup jalan tol yang mengarah dari utara Pasar Mangu ke Dibal. Oleh karena itu, para petani di Desa Ngesrep terancam kekurangan pasokan air dari Waduk Cengklik akibat banyak saluran yang rusak. Sebelum pengerjaan proyek ada salurannya, tetapi sekarang menjadi tidak ada karena tertutup beton cor jalan tol. "Adanya tol saluran irigasi sawah pasokan air dari Waduk Cengklik sebelumnya lancar, kini mati," katanya. Menurut Ketua Komisi Pendayagunaan Sumberdaya Air (KPSA) di Boyolali Harun Basuki saat dikonfirmasi membenarkan banyaknya saluran irigasi rusak akibat proyek tol Soker. "Kami memantau ada sekitar 500 meter hingga 1.000 meter saluran irigasi areal sawah di Ngemplak rusak," katanya. Pihaknya berharap Panitia Pembuat Kebijakan (PPK) Satker Tol untuk segera memperbaiki saluran tersebut agar para petani bisa kembali mengerjakan sawahnya pada musim tanam tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Petani keluhkan irigasi akibat proyek tol Solo
BOYOLALI. Masyarakat yang tergabung Paguyuban Petani Irigasi Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengeluhkan matinya saluran irigasi ke sawahnya dampak proyek jalan Tol Solo-Kertosono (Soker). Ketua Paguyuban Petani Irigasi Waduk Cengklik Samidi di Boyolali, mengatakan dampak pembangunan jalan tol Soker pada 2012 hingga 2013 menyebabkan air irigasi dari Cengklik ke sawah di Desa Sawahan, Pandean, Donohudan, Sindo dan Ngresep mati total. Menurut Samidi sawah petani dari lima desa di Ngemplak tersebut seluas sekitar 100 hektare tidak tealiri air yang bersumber dari Waduk Cengklik itu. Sehingga, petani terpaksa membiarkan sawahnya mengering tanpa ditanami akibat proyek tol sepanjang sekitar 10 kilometer itu. Bahkan, kata dia, pihaknya hasil pertemuan rapat dengan pihak satuan kerja proyek Tol, jalur irigasi dalam desain tidak diakui atau dianggap tidak ada. "Kami sudah menyampaikan keluhan para petani ini, jika tidak ada respon atau jalan keluarnya perwakilan petani akan ke Istana Presiden menemui Bapak Joko Widodo (Jokowi) untuk silaturahmi," kata Samidi, Selasa (3/11). Menurut dia, para petani berharap jalur irigasi harus difungsikan kembali sehingga mereka bisa mengerjakan sawahnya pada musim tanam akhir tahun ini. Suwono salah satu petani asal Desa Ngesrep Ngemplak mengatakan sebelum proyek tol tersebut dikerjakan ada saluran air untuk irigasi sawah di Desa Ngesrep ini. Namun, kata Suwono irigasi tersebut saat ini telah tertutup jalan tol yang mengarah dari utara Pasar Mangu ke Dibal. Oleh karena itu, para petani di Desa Ngesrep terancam kekurangan pasokan air dari Waduk Cengklik akibat banyak saluran yang rusak. Sebelum pengerjaan proyek ada salurannya, tetapi sekarang menjadi tidak ada karena tertutup beton cor jalan tol. "Adanya tol saluran irigasi sawah pasokan air dari Waduk Cengklik sebelumnya lancar, kini mati," katanya. Menurut Ketua Komisi Pendayagunaan Sumberdaya Air (KPSA) di Boyolali Harun Basuki saat dikonfirmasi membenarkan banyaknya saluran irigasi rusak akibat proyek tol Soker. "Kami memantau ada sekitar 500 meter hingga 1.000 meter saluran irigasi areal sawah di Ngemplak rusak," katanya. Pihaknya berharap Panitia Pembuat Kebijakan (PPK) Satker Tol untuk segera memperbaiki saluran tersebut agar para petani bisa kembali mengerjakan sawahnya pada musim tanam tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News