KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas kayu manis asal Kerinci saat ini sudah tidak lagi menjadi daya tarik. Padahal, kayu manis merupakan komoditi rempah khas Indonesia yang sudah terkenal sejak zaman kolonial. Bupati Kerinci Adirozal menyebutkan kayu manis kini tidak lagi menguntungkan. “Petani kami menunggu 8 tahun hingga 20 tahun panen, kalau per bulan cuma mendapat Rp 2 juta setelah menunggu sekian lama. Harga pun jauh dari harapan,” ungkapnya, Senin (22/10). Data kementerian pertanian (Kemtan) menyebutkan produksi kayu manis tahun ini turun 0,2% dibandingkan tahun 2010. Tahun produksi kayu manis adalah 80.617 ton dengan luas area 99.250 ha dan pada tahun 2018, produksi mencapai 80.699 dengan luas area 99.541.
Petani Kerinci mulai tinggalkan budidaya kayu manis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas kayu manis asal Kerinci saat ini sudah tidak lagi menjadi daya tarik. Padahal, kayu manis merupakan komoditi rempah khas Indonesia yang sudah terkenal sejak zaman kolonial. Bupati Kerinci Adirozal menyebutkan kayu manis kini tidak lagi menguntungkan. “Petani kami menunggu 8 tahun hingga 20 tahun panen, kalau per bulan cuma mendapat Rp 2 juta setelah menunggu sekian lama. Harga pun jauh dari harapan,” ungkapnya, Senin (22/10). Data kementerian pertanian (Kemtan) menyebutkan produksi kayu manis tahun ini turun 0,2% dibandingkan tahun 2010. Tahun produksi kayu manis adalah 80.617 ton dengan luas area 99.250 ha dan pada tahun 2018, produksi mencapai 80.699 dengan luas area 99.541.