KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani khawatir kebijakan impor gula kristal rafinasi (GKR) sebesar 2,8 juta ton berdampak pada pasar gula konsumsi. Pasalnya, stok gula untuk kebutuhan industri sepanjang tahun ini masih tersisa. Impor itu dinilai berlebihan karena produksi gula yang belum terserap dengan baik. Bahkan, stok gula petani hingga saat ini masih tinggi. Padahal, harga terus semakin merosot di angka Rp 9.700 per kg. "Bulog bilang akan beli gula petani di harga Rp 9.000 per kg sebanyak 600.000 ton, saya tidak yakin karena stok gula di gudang petani masih berlebih," kata Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis, (20/12).
Petani khawatir gula rafinasi rembes ke pasar, ini alasannya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani khawatir kebijakan impor gula kristal rafinasi (GKR) sebesar 2,8 juta ton berdampak pada pasar gula konsumsi. Pasalnya, stok gula untuk kebutuhan industri sepanjang tahun ini masih tersisa. Impor itu dinilai berlebihan karena produksi gula yang belum terserap dengan baik. Bahkan, stok gula petani hingga saat ini masih tinggi. Padahal, harga terus semakin merosot di angka Rp 9.700 per kg. "Bulog bilang akan beli gula petani di harga Rp 9.000 per kg sebanyak 600.000 ton, saya tidak yakin karena stok gula di gudang petani masih berlebih," kata Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis, (20/12).