Petani sawit ingin bangun pabrik pengolahan sawit



JAKARTA. Saat ini baru satu pabrik kelapa sawit (PKS) di Indonesia yang dimiliki petani secara swadaya. Sedikitnya pabrik sawit swadaya disebabkan karena besarnya investasi pendirian pabrik tersebut. Oleh karena itu perlu cara lain agar petani lebih berkontribusi. 

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menyebut, salah satu cara agar petani lebih berkontribusi dalam pengolahan kelapa sawit adalah memiliki pabrik pengolahan sawit sendiri dengan bergotong royong  pendirian koperasi. 

Ketua Umum APAKSINDO Isran Noor mengatakan, koperasi tidak akan hanya mengurus pengadaan pupuk, pemanenan dan pengangkutan tandan buah segar (TBS) dan keuangan. "Namun  arahnya juga pada pengembangan PKS yang terintegrasi dengan pembangkit listrik. Jadi standardnya bisa seperti industri atau perusahaan," katanya, Selasa (21/10). 


Jika investasi untuk PKS dirasa terlalu besar maka APAKSINDO akan mendorong koperasi primer bergabung menjadi Pusat Koperasi Agribisnis Sawit Rakyat skala ekonomi yang lebih besar. Lalu ke depan akan terbentuk pusat-pusat koperasi yang membentuk Induk Koperasi Agribisnis Sawit Rakyat. 

Saat ini dari 10 juta hektare luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Dari jumlah itu sekitar 44% atau sekitar 4,5 juta hektare merupakan perkebunan kelapa sawit rakyat. Artinya, sebesar 44% dari 27 juta ton produksi CPO sebanyak 44% berasal dari hasil petani rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa