KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) meminta pemerintah untuk menghentikan pungutan dana ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang dikutip oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Pasalnya, harga CPO internasional yang rendah telah mengakibatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani ikut turun. Mansuetus Darto, Ketua Umum Serikat Petani Kepala Sawit (SPKS) menyatakan petani sawit sedang menghadapi situasi sulit saat ini, dimana banyak pabrik tidak lagi membeli TBS petani karena harga CPO turun. "Pengusaha enggan menjual CPO nya hingga menunggu harga bagus," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/10). Menurutnya, pungutan ekspor sebesar US$ 50 per ton cukup berat. Pasalnya, bulan ini prediksi harga CPO berada di kisaran US$ 560 per ton. Akibatnya, harga CPO lokal akan turun lebih dalam dan akan berdampak pada turunnya harga TBS petani.
Petani sawit minta cabut pungutan ekspor CPO demi atasi harga rendah TBS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) meminta pemerintah untuk menghentikan pungutan dana ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang dikutip oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Pasalnya, harga CPO internasional yang rendah telah mengakibatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani ikut turun. Mansuetus Darto, Ketua Umum Serikat Petani Kepala Sawit (SPKS) menyatakan petani sawit sedang menghadapi situasi sulit saat ini, dimana banyak pabrik tidak lagi membeli TBS petani karena harga CPO turun. "Pengusaha enggan menjual CPO nya hingga menunggu harga bagus," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/10). Menurutnya, pungutan ekspor sebesar US$ 50 per ton cukup berat. Pasalnya, bulan ini prediksi harga CPO berada di kisaran US$ 560 per ton. Akibatnya, harga CPO lokal akan turun lebih dalam dan akan berdampak pada turunnya harga TBS petani.