KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani mengkhawatirkan dampak dari perjanjian kerja sama ekonomi komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA). Salah satu yang khawatir terkena dampak adalah petani tebu. Pasalnya Australia merupakan salah satu pemasok gula mentah ke Indonesia. "Perubahan tarif akan mengganggu produksi dalam negeri," ujar Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/3). Soemitro bilang, saat ini produksi gula Indonesia masih belum efisien. Oleh karena itu, berdampak pada tingginya Biaya Pokok Produksi (BPP) gula petani. Hal tersebut lah yang menjadi kekhawatiran bagi petani Indonesia.
Petani tebu khawatirkan dampak perjanjian IA-CEPA RI-Australia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petani mengkhawatirkan dampak dari perjanjian kerja sama ekonomi komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA). Salah satu yang khawatir terkena dampak adalah petani tebu. Pasalnya Australia merupakan salah satu pemasok gula mentah ke Indonesia. "Perubahan tarif akan mengganggu produksi dalam negeri," ujar Ketua Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/3). Soemitro bilang, saat ini produksi gula Indonesia masih belum efisien. Oleh karena itu, berdampak pada tingginya Biaya Pokok Produksi (BPP) gula petani. Hal tersebut lah yang menjadi kekhawatiran bagi petani Indonesia.