Petani tembakau dukung RUU Tembakau



JAKARTA. Petani tembakau berharap Rancangan Undang-Undang (RUU) Tembakau segera diluncurkan. Agar petani tembakau tetap semangat menanam tembakau dan menjaga produksi.

Samukrah, Petani Tembakau asal Pamekasan, Jawa Timur mengatakan, selama ini petani tembakau selalu berada dalam posisi kejepit. Setiap tahun, petani tembakau harus menanggung kenaikan bea cukai. 

Belum lagi, isu kesehatan yang selalu disalahkan kepada petani tembakau. Sementara tekanan dari internasional yakni Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) juga turut menekan semangat petani tembakau. 


"Masak hanya karena masalah politis lantas petani tidak menanam tembakau. Di Madura hampir 70% dari jumlah penduduknya menanam tembakau," kata Samukrah pada Rabu (11/3). 

Samkurah mengatakan, manfaat RUU Tembakau bagi negara adalah produksi nasional diperkirakan bakal aman. Sehingga, impor tembakau dapat ditekan. Selain itu, petani tembakau dipastikan bakal lebih sejahtera dengan tidak adanya impor tembakau. Sebab harga jual tembakau nasional akan tinggi. 

Harga jual tembakau di Pamekasan mencapai Rp 30.000 per kilogram (kg) sampai Rp 50.000 per kg. Dari harga jual tersebut, petani mendapatkan margin sekitar Rp 20% sampai 30%. Samukrah mengatakan, harga jual tembakau tahun ini akan mengalami kenaikan sekitar 5% sampai 10% dari harga jual tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia