Petenis Nomor 1 Dunia Ini Terancam Sanksi Terkait Kasus Doping



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petenis asal Italia, Jannik Sinner, yang baru saja memenangkan US Open, kembali menghadapi ancaman sanksi setelah Badan Anti-Doping Dunia (WADA) mengajukan banding terhadap putusan "tanpa kesalahan atau kelalaian" atas dua hasil tes positif yang diterimanya pada bulan Maret.

Sinner, yang saat ini menduduki peringkat nomor satu dunia, telah dua kali dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik pada bulan tersebut.

Penjelasan dan Keputusan ITIA

Pada 20 Agustus 2024, Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) memutuskan bahwa Sinner tidak bersalah dan tidak memberlakukan hukuman apapun.


Keputusan ini didasarkan pada penjelasan Sinner bahwa zat terlarang tersebut masuk ke dalam tubuhnya melalui pijatan dari fisioterapisnya, Giacomo Naldi, yang menggunakan semprotan yang mengandung steroid untuk mengobati luka di jarinya.

Baca Juga: Pahami 8 Tanda Tubuh Membutuhkan Olahraga yang Tidak Disadari

Menurut ITIA, Naldi menggunakan semprotan yang dijual bebas di pasaran, yang mengandung clostebol, untuk menyembuhkan luka kecil di jari sebelum memberikan pijatan kepada Sinner tanpa mengenakan sarung tangan antara tanggal 5 hingga 13 Maret.Akibat penggunaan semprotan tersebut, zat terlarang tersebut kemudian masuk ke tubuh Sinner, yang menyebabkan hasil tes positif.

Langkah WADA: Banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga

Meskipun ITIA telah menerima penjelasan Sinner dan tidak memberikan hukuman, WADA tidak sependapat dengan putusan tersebut. Pada bulan September 2024, WADA mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), menuntut sanksi larangan bermain antara satu hingga dua tahun bagi petenis berusia 23 tahun ini.

Dalam pernyataannya, WADA menegaskan: "Menurut pandangan WADA, temuan 'tanpa kesalahan atau kelalaian' tidak benar berdasarkan aturan yang berlaku. WADA menuntut masa tidak memenuhi syarat antara satu hingga dua tahun."

Namun, WADA tidak menuntut pembatalan hasil pertandingan Sinner, kecuali yang telah dijatuhkan oleh pengadilan sebelumnya.

Baca Juga: Apa Arti Green Card dalam Bola Voli? Ini Pengertian dan Sejarahnya

Reaksi dari Komunitas Tenis

Kasus ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas tenis. Beberapa pemain mengkritik putusan ITIA, menyebutkan bahwa penjelasan Sinner terkait bagaimana clostebol masuk ke tubuhnya "tidak masuk akal."

Meski demikian, Sinner tetap mempertahankan dirinya tidak bersalah, dengan mengatakan bahwa jumlah clostebol yang ditemukan dalam tubuhnya kurang dari satu miliar gram.

Saat ini, Sinner tengah bertanding di China Open, di mana ia berhasil mengalahkan Roman Safiullin dengan skor 3-6, 6-2, 6-3 untuk mencapai babak perempat final. Meski demikian, ancaman sanksi dari WADA tentunya akan mempengaruhi fokus dan performanya di turnamen-turnamen mendatang.

Selanjutnya: Penutupan Pasar Global: Stimulus Ekonomi China Dorong Asia, Sementara Pasar AS Dingin

Menarik Dibaca: Netflix Rilis Poster Film The Shadow Strays, Tayangan Siap Tonton

Editor: Handoyo .