KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Salah satu pendiri jaringan resto Subway: Peter Buck meninggal dunia.
Chief Executive Officer Subway John Chidsey dalam keterangan resminya mengungkapkan bahwa Subway berduka atas meninggalnya Peter Buck. "Kami sangat berduka atas meninggalnya salah satu pendiri Subway Dr Peter Buck. Dia adalah panutan yang berdedikasi untuk Subway," kata Peter dikutip dari Washinton Pos, Senin (22/11). Lahir South Portland pada tahun 1930, Buck memperoleh gelar master di Bowdoin College pada tahun 1952. Ia menjadi fisikawan dari Universitas Columbia. Memiliki kekayaan Buck sebesar US$ 1,7 miliar, Buck tercatat memiliki yayasan The Peter Carmen Lucia Buck Foundation pada tahun 1999.
Kisah pendirian Subway juga menyisakan kisah menarik. Tahun 1965, Buck memberikan pinjaman kepada Fred DeLuca (17 tahun) untuk membayar pendidikan perguruan tinggi di University of Bridgeport di Connecticut. Dalam sebuah wawancara Deluca saa itu berpikir Buck akan memberikan tumpukan uang untuk membantunya. Namun, Buck yang saat itu berusia 34 tahun, menyarankan agar DeLuca membuka toko sandwich dengan uang pinjamannya agar bisa membayar kuliah. Buck menyarankan Deluca mendirikan toko sanwich karena dia ingat saat masih berusia muda, ia dan keluarganya sudah sering mengunjungi toko bernama Amato's di Maine yang menyajikan hoagies ala Italia. Buck lantas pergi ke Maine dengan DeLuca untuk mengunjungi Amato's, membeli sandwich dan membongkarnya isi sandwich dalam mobil. Perjalanan berlanjut dengan mengunjungi toko sandwich lain. Buck lantas memberi DeLuca sebesar US$1.000. Dalam waktu dua minggu, DeLuca telah membuka toko pertamanya di Bridgeport, Connecticut. Lalu, keduanya menjadi mitra bisnis pada tahun 1966 dengan membentuk Doctor's Associates. Ini adalah perusahaan induk Subway. Pemilihan nama induk, saat itu, DeLuca berencana untuk menjadi seorang dokter. Pada tahun 1968, nama toko diubah menjadi Pete's Subway hingga kemudian hanya mengusung nama Subway.
Baca Juga: Ilmuwan fisika yang jadi miliarder sandwich (1) Mereka mulai meluncurkan restoran waralaba pada tahun 1974 dan dalam beberapa tahun memiliki ratusan lokasi di seluruh negeri dengan memiliki 16 toko dan mulai mewaralabakan merek tersebut pada tahun itu. Saat ini Subway memiliki 40.000gerai di seluruh dunia termasuk di Indonesia yang baru buka pada bulan lalu. Subway saat ini menjadi gerai submarine sandwich terbesar di dunia. Hanua saja, berdasarkan riset Technomic, penjualan Subway di AS tercatat mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Perluas jaringan restoran dengan waralaba (2) Ini lantaranketatnya persaingan makanan cepat saji di negara tersebut. Pada tahun 2020 penjualan Subway di AS turun menjadi US$ 8,3 miliar. Direktur Technomic Robert Byrne mengungkapkan, salah satu ciri khas saat Subway pertama kali dikenalkan ke publik adalah para pelanggan bisa memilih sandwich yang mereka inginkan di gerai-gerai Subway.
Baca Juga: Persaingan kian ketat, Subway sempat goyah (3) Baca Juga: Donatur bidang kesehatan dan ilmu pengetahuan (4) Editor: Titis Nurdiana