KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul krisis daging babi, peternak unggas di China sekarang dalam kesulitan karena wabah virus corona. Jutaan ayam diperkirakan akan mati dalam beberapa hari mendatang karena pakan yang sangat dibutuhkan tidak sampai tepat waktu. Penutupan akses ke provinsi-provinsi di China telah menghantam rantai pasokan pakan ternak yang sangat dibutuhkan seperti bungkil kedelai. Ketika wabah menyebar, otoritas China telah menutup akses jalan dan bahkan menghentikan bus jarak jauh. Baca Juga: WNI yang terinfeksi virus corona di singapura mendapat pendampingan dari KBRI
Ini akan menciptakan masalah besar di sektor peternakan. Bahkan jika pabrik lokal telah melanjutkan operasinya, masih akan lebih lama dari biasanya untuk pengiriman karena masalah logistik. “Ini akan menciptakan masalah besar di sektor peternakan. Bahkan jika pabrik lokal telah memulai kembali operasinya, masih akan lebih lama dari biasanya untuk pengiriman karena masalah logistik (kurangnya tenaga kerja, penutupan jalan, pemeriksaan jalan),” tulis Darin Friedrichs, analis komoditas senior Asia di perusahaan INTL FCStone. “Saya pikir di banyak daerah masalah transportasi (berdampak) pada produksi ayam. Diharapkan tidak hanya produksi Q1 tetapi Q2 akan terpengaruh,” ujar Chenjun Pan, analis senior di Rabobank, kepada CNBC. Petani di Hubei, pusat penyebaran virus corona saat ini berada dalam situasi "sangat tertekan", asosiasi unggas Hubei menulis dalam sebuah surat kepada Asosiasi Pertanian Hewan China tingkat nasional pekan lalu.