Peternak Babi Spanyol Terimbas Aksi Dumping China



KONTAN.CO.ID - MADRID. Langkah Uni Eropa yang menerapkan bea masuk terhadap kendaraan listrik Tiongkok berdampak panjang. Bukan hanya menekan ekonomi Negeri Tirai Bambu, buntutnya kini meluas menimpa peternak babi di Spanyol.

Aksi balasan China yang membuka penyelidikan anti dumping terhadap impor daging babi Uni Eropa, dianggap bisa mempengaruhi nasib peternak babi Spanyol. Di tahun 2023 saja, Spanyol memasok 22% daging babi ke China senilai 1,2 miliar euro. Jika ini berlanjut, peternakan babi bisa bangkrut.

“Rasanya seperti sengatan air dingin, kami tidak menyangkanya,” kata Giuseppe Aloisio, Direktur Umum Asosiasi Nasional Industri Daging Spanyol (ANICE) seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/6).


Menteri Pertanian Spanyol Luis Planas mengatakan dalam konferensi pers pada hari Selasa (18/6) bahwa Spanyol sedang berbicara dengan UE tentang kemungkinan solusi. Mengingat penyelidikan ini kemungkinan akan memakan waktu setidaknya satu tahun untuk diselesaikan. Masih ada banyak waktu untuk melakukan negosiasi.

Baca Juga: China Balas Tarif Kendaraan Listrik Uni Eropa Lewat Daging Babi

Hingga saat ini, Spanyol belum menyatakan sikap mengenai tarif kendaraan listrik. Kementerian Perekonomian menolak memberikan komentar. Menurut Institut Perdagangan Luar Negeri Spanyol (ICEX) mobil dan suku cadang mobil menyumbang 18% dari total ekspor Spanyol dan 10% dari produk domestik bruto pada tahun 2023. Industri ini bernilai sekitar 40 miliar euro

Konflik dagang antara China dan Uni Eropa bermula dari produsen mobil Eropa yang ditantang karena masuknya kendaraan listrik berbiaya rendah dari pesaingnya di Tiongkok. Komisi Eropa memperkirakan pangsa pasar mereka di UE telah meningkat menjadi 8% dari di bawah 1% pada tahun 2019 dan harga biasanya 20% di bawah harga model buatan UE. Situasi tersebut membuat pada 12 Juni lalu, UE mengenakan bea tambahan pada kendaraan listrik Tiongkok untuk memerangi subsidi berlebihan. 

Editor: Putri Werdiningsih