Peternak Gandeng IPB Awasi Impor Bibit Sapi



JAKARTA. Forum Peternak Sapi Indonesia (FPSI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) akan mengawasi impor bibit sapi dari Australia. Karena itu, FPSI dan IPB akan membentuk Indonesian Cattle Watch. Pasalnya, kata Ketua Umum FPSI, Bambang Purwohadi, selama ini para peternak sapi kerap tertipu bibit sapi super yang diimpor dari Australia. Memang, pada awalnya sapi-sapi itu bisa beranak. "Tapi, setelah maksimal dua kali setelahnya, sudah mandul," kata Bambang, Senin, (19/4).

Sayangnya, Bambang belum bisa menyebutkan seperti apa pola pengawasan yang akan dijalankan lembaga Indonesian Cattle Watch tersebut.

Selain mengawasi sapi impor, pekan lalu, FPSI dan IPB juga sudah menandatangani pemberian bibit sapi percontohan kepada peternak. Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam menyukseskan program swasembada daging pada 2014 mendatang. "Jadi, nanti bibit sapi percontohan itu bisa menjadi dasar bagi pemerintah dalam melakukan impor bibit sapi, terutama dari Australia," ujar Bambang.Peningkatan produksi daging melalaui penambahan populasi sapi impor itu menjadi bagian dari roadmap swasembada daging. Pasalnya, tahun ini ada sejumlah target lain yang harus dicapai pada tahun ini, yaitu target pesimistis, target paling mungkin, dan optimistis.Untuk target pesimistis, produksi daging di dalam negeri setidaknya bisa memenuhi 70,2% kebutuhan daging di dalam negeri (naik 0,2%). Sedangkan untuk target paling mungkin setidaknya bisa memenuhi 77,2% kebutuhan daging nasional dan target optimistis bisa memenuhi 78,9%. Di saat yang sama, impor sapi ditargetkan turun menjadi 29.8% untuk target pesimistis, 22,8% untuk target paling mungkin, dan 21,1% untuk target optimistis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test