JAKARTA. Keputusan pemerintah membuka keran impor daging besar-besaran mulai memakan korban. Salah satunya adalah para peternak rakyat yang selama ini melakukan penggemukan sapi di beberapa daerah seperti Bandung dan Lampung mulai mengalami kesulitan. Beberapa peternak disebut tidak lagi beroperasi karena harga sapi yang rendah tidak dapat menutupi biaya operasional mereka. Sementara itu beberapa peternak lainnya memilih mengubah pola bisnis mereka dengan mengembangkan sapi hanya untuk keperluan lebaran haji saja. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf mengatakan, daging sapi impor telah merembes sampai ke daerah. Akibatnya, harga sapi lokal hidup pun mulai terpengaruh.
Peternak lokal kewalahan hadapi impor daging
JAKARTA. Keputusan pemerintah membuka keran impor daging besar-besaran mulai memakan korban. Salah satunya adalah para peternak rakyat yang selama ini melakukan penggemukan sapi di beberapa daerah seperti Bandung dan Lampung mulai mengalami kesulitan. Beberapa peternak disebut tidak lagi beroperasi karena harga sapi yang rendah tidak dapat menutupi biaya operasional mereka. Sementara itu beberapa peternak lainnya memilih mengubah pola bisnis mereka dengan mengembangkan sapi hanya untuk keperluan lebaran haji saja. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf mengatakan, daging sapi impor telah merembes sampai ke daerah. Akibatnya, harga sapi lokal hidup pun mulai terpengaruh.