JAKARTA. Peternak bebek yang tergabung dalam Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) memprotes kebijakan pemerintah yang membuka keran impor bebek dari Malaysia. Masuknya bebek dari negeri Jiran tersebut berpotensi menyebabkan bisnis peternak unggas lokal bangkrut. Dampaknya sudah mulai terasa di mana harga bebek lokal jatuh dari rata-rata Rp 24.000 per kilogram (kg) kini menjadi Rp 19.000 per kg pascamasuknya bebek impor. Apalagi kuat diduga banyak bebek ilegal yang juga masuk ke Indonesia. Ketua Umum Himpuli Ade M.Zulkarnain mengatakan, impor bebek sudah dilakukan sekitar enam bulan yang lalu dan merupakan impor yang pertama kali terjadi. Ada tujuh perusahaan yang mendapatkan izin impor bebek yaitu PT Agro Boga Utama, UD Multi Jaya Abadi, PT Indoguna Utama, PT Batam Frozen Food, PT Dewi Kartika Inti, PT Dua Putra Perkasa Pratama, dan PT Global Berkat Sukses.
Peternak protes impor bebek dari Malaysia
JAKARTA. Peternak bebek yang tergabung dalam Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) memprotes kebijakan pemerintah yang membuka keran impor bebek dari Malaysia. Masuknya bebek dari negeri Jiran tersebut berpotensi menyebabkan bisnis peternak unggas lokal bangkrut. Dampaknya sudah mulai terasa di mana harga bebek lokal jatuh dari rata-rata Rp 24.000 per kilogram (kg) kini menjadi Rp 19.000 per kg pascamasuknya bebek impor. Apalagi kuat diduga banyak bebek ilegal yang juga masuk ke Indonesia. Ketua Umum Himpuli Ade M.Zulkarnain mengatakan, impor bebek sudah dilakukan sekitar enam bulan yang lalu dan merupakan impor yang pertama kali terjadi. Ada tujuh perusahaan yang mendapatkan izin impor bebek yaitu PT Agro Boga Utama, UD Multi Jaya Abadi, PT Indoguna Utama, PT Batam Frozen Food, PT Dewi Kartika Inti, PT Dua Putra Perkasa Pratama, dan PT Global Berkat Sukses.