KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternak unggas rakyat yang tergabung dalam PPRN (Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara), meminta Kementerian Pertanian RI (Kementan) untuk segera memperbaiki sengkarut persoalan unggas yang tidak kunjung usai. Saat sarana pokok produksi seperti pakan, DOC (Day Old Chicken) dan lainnya sangat tinggi. Di sisi lain, harga jual ayam broiler dan telur cenderung murah. Kondisi itu yang menyebabkan Peternak rakyat mengalami kerugian yang sangat besar. Sejak tahun 2018 hingga 2020 ribuan peternak mengalami kerugian dengan taksiran Rp 5,4 triliun. “Kementan membiarkan peternak rakyat bangkrut dan membiarkan para integrator semakin jaya,” ungkap Ketua PPRN, Alvino Antonio dalam siaran persnya, Selasa (4/5).
Peternak rakyat mandiri menuntut Kementan benahi sengkarut perunggasan dalam negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peternak unggas rakyat yang tergabung dalam PPRN (Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara), meminta Kementerian Pertanian RI (Kementan) untuk segera memperbaiki sengkarut persoalan unggas yang tidak kunjung usai. Saat sarana pokok produksi seperti pakan, DOC (Day Old Chicken) dan lainnya sangat tinggi. Di sisi lain, harga jual ayam broiler dan telur cenderung murah. Kondisi itu yang menyebabkan Peternak rakyat mengalami kerugian yang sangat besar. Sejak tahun 2018 hingga 2020 ribuan peternak mengalami kerugian dengan taksiran Rp 5,4 triliun. “Kementan membiarkan peternak rakyat bangkrut dan membiarkan para integrator semakin jaya,” ungkap Ketua PPRN, Alvino Antonio dalam siaran persnya, Selasa (4/5).