JAKARTA. Keputusan Kementerian Pertanian (Kemtan) menstop impor jagung dan gandum tanpa solusi yang memadai telah menimbulkan gejolak bagi kelangsungan usaha peternak rakyat. Sebab mereka ini yang paling rentan terpukul akibat kekurangan pasokan pakan dan mahalnya harga jagung. Saat ini rata-rata harga telur ayam di tingkat peternak di kisaran Rp 13.800 - Rp 15.000 per kilogram (kg). Namun di saat bersamaan harga jagung untuk pakan ternak melonjak rata-rata Rp 4.000 per kg hingga mencapai Rp 7.000 per kg. Otomatis harga pakan ternak pun melonjak karena 50% bahan pakan berasal dari jagung.Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, ketersediaan jagung di dalam negeri selama semester I-2017 diprediksi mencukupi kebutuhan. Namun karena impor jagung ditutup terjadi persaingan di antara peternak. Ini membuat peternak kecil akan menjadi korban karena tidak dapat menyimpan jagung dalam jumlah besar karena keterbatasan gudang dan modal.
Peternak rakyat terpukul pembatasan impor jagung
JAKARTA. Keputusan Kementerian Pertanian (Kemtan) menstop impor jagung dan gandum tanpa solusi yang memadai telah menimbulkan gejolak bagi kelangsungan usaha peternak rakyat. Sebab mereka ini yang paling rentan terpukul akibat kekurangan pasokan pakan dan mahalnya harga jagung. Saat ini rata-rata harga telur ayam di tingkat peternak di kisaran Rp 13.800 - Rp 15.000 per kilogram (kg). Namun di saat bersamaan harga jagung untuk pakan ternak melonjak rata-rata Rp 4.000 per kg hingga mencapai Rp 7.000 per kg. Otomatis harga pakan ternak pun melonjak karena 50% bahan pakan berasal dari jagung.Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Desianto Budi Utomo mengatakan, ketersediaan jagung di dalam negeri selama semester I-2017 diprediksi mencukupi kebutuhan. Namun karena impor jagung ditutup terjadi persaingan di antara peternak. Ini membuat peternak kecil akan menjadi korban karena tidak dapat menyimpan jagung dalam jumlah besar karena keterbatasan gudang dan modal.