JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) bersama Asosiasi Peternak Unggas Indonesia sepakat menurunkan harga daging ayam karkas di bawah Rp 38.000 per kilogram (kg). Harga tersebut dinilai sudah menguntungkan pedagang daging ayam sebab ayam dijual dengan harga Rp 17.000 - Rp 20.000 per kg di tingkat peternak. Kemtan dan asosiasi perunggasan menyimpulkan kenaikan harga ayam saat ini dipicu permintaan daging ayam yang tinggi sementara pasokan berkurang sampai 50% karena saat menjelang Lebaran peredaran anak ayam berkurang di tingkat peternak. Ketua Umum Asosisasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin) Ahmad Dawami mengatakan kenaikan harga ayam saat ini karena terjadi anomali bagi para pedagang unggas. Ia bilang dalam 10 tahun terakhir, harga daging ayam selalu turun pasca lebaran. Bahkan malah sampai di bawah Harga Pokok Pembelian (HPP). Namun pada tahun ini terjadi anomali di mana harga ayam tidak mengalami penurunan pasca Lebaran sementara permintaan terus meningkat. Damawi mengatakan anggota Arphuin tidak mengantisipasi keadaan ini sebelumnya, maka mereka mengeluarkan semua stok daging ayam dari cold storage (lemari pendingin) milik mereka saat Lebaran karena permintaan meningkat.
Peternak tak antisipasi permintaan daging ayam
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) bersama Asosiasi Peternak Unggas Indonesia sepakat menurunkan harga daging ayam karkas di bawah Rp 38.000 per kilogram (kg). Harga tersebut dinilai sudah menguntungkan pedagang daging ayam sebab ayam dijual dengan harga Rp 17.000 - Rp 20.000 per kg di tingkat peternak. Kemtan dan asosiasi perunggasan menyimpulkan kenaikan harga ayam saat ini dipicu permintaan daging ayam yang tinggi sementara pasokan berkurang sampai 50% karena saat menjelang Lebaran peredaran anak ayam berkurang di tingkat peternak. Ketua Umum Asosisasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin) Ahmad Dawami mengatakan kenaikan harga ayam saat ini karena terjadi anomali bagi para pedagang unggas. Ia bilang dalam 10 tahun terakhir, harga daging ayam selalu turun pasca lebaran. Bahkan malah sampai di bawah Harga Pokok Pembelian (HPP). Namun pada tahun ini terjadi anomali di mana harga ayam tidak mengalami penurunan pasca Lebaran sementara permintaan terus meningkat. Damawi mengatakan anggota Arphuin tidak mengantisipasi keadaan ini sebelumnya, maka mereka mengeluarkan semua stok daging ayam dari cold storage (lemari pendingin) milik mereka saat Lebaran karena permintaan meningkat.