KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bungkil Kedelai tengah meningkat dalam beberapa waktu terakhir, bahkan harga bungkil kedelai sempat mencapai Rp 7.600 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 5.200 per kg. Herry Dermawan, Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) mengatakan, akibat peningkatan bungkil kedelai tersebut, maka akan berpengaruh terhadap harga pakan, terlebih bila tidak ada subsitusinya. "Bungkil kedelai itu dipakai sebagai bahan baku pakan ayam atau sekitar 25%, kedua terbesar dari jagung. Kalau meningkat sekitar Rp 2.000 per kg, maka kalau 25% ada kenaikan Rp 500 per kg," ujar Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (19/4).
Bila harga pakan meningkat, maka akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh peternak. Pasalnya, untuk menghasilkan 1 kg ayam, dibutuhkan 1,6 kg - 1,7 kg pakan ternak. Herry mengakui, tersebar kabar bahwa pabrik pakan akan menaikkan harga pakannya. Namun, dia berharap kenaikan tersebut tidak terjadi. Menurutnya, pabrik ternak sampai saat ini masih memiliki stok bungkil kedelai yang lama. Bila nanti biaya produksi ayam meningkat, tetapi Herry berpendapat peternak tidak bisa menaikkan harga jual ayam seenaknya. Pasalnya, harga ayam ini tergantung oleh mekanisme pasar. Apalagi, pemerintah telah mengatur harga di tingkat peternak untuk ayam batas bawah Rp 17.000 per kg dan batas atas Rp 19.000 per kg.