Peternakan sapi perah lokal masih jauh tertinggal



KONTAN.CO.ID - Peternakan sapi perah Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan peternakan sapi perah di Selandia Baru. Mulai dari sisi kuantitas sampai teknologi.

"Peternak kecil di Selandia Baru memiliki sapi perah sejumlah 80-100 ekor, kalau di Indonesia masih banyak yang hanya punya 3 sampai 5 ekor," ujar Wisnu Wijaya Soedibjo, Direktur Wilayah III, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (23/8).

Menurut Wisnu peternakan sapi perah di Indonesia masih banyak yang menggunakan cara tradisional.


Pengelolaan usaha pun di Selandia Baru menggunakan sistem koperasi. Wisnu bilang hal tersebut berjalan baik di Selandia Baru. Tiap harinya peternak menyetor susu ke truk pengangkut.

Pemberian pakan pun dilakulan dengan cara melepas sapi ke padang rumput. Aementara di Indonesia akibat keterbatasan lahan peternak memberikan pakan langsung di kandang. Itu pun diakui masih dalam junlah yang kurang.

Hal tersebut diakui dapat meningkatkan produksi susu Indonesia. Produksi susu sapi tiap ekornya di Indonesia rata-rata hanya 15 liter per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto