JAKARTA. Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinan Hutahaean mengatakan bahwa saat ini kondisi energi Indonesia dalam keadaan darurat. "Kondisi energi kita sudah memasuki taraf darurat energi, saya tidak mengerti apakah ini tidak dipahami oleh pemangku kebijakan negara kita ini atau memang sengaja dipermainkan dengan bahasa politik yang meninabobokan masyarakat," ucapnya, Jumat (3/10). Dilihat kondisi global saat ini, lanjut Ferdinan, produksi minyak migas dunia hanya sekitar 95 juta barel per hari, yang mana separuhnya dikonsumsi oleh negara produsen dan sisanya diperjualbelikan. Dari kuota yang diperjual belikan itu, sebanyak 25 juta barel setiap harinya dibeli oleh 5 negara importer terbesar, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, India. Sedangkan Indonesia ada di antrean ke 14 untuk mengimpor.
Petinggi SKK Migas bakal jadi Bos Pertamina?
JAKARTA. Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinan Hutahaean mengatakan bahwa saat ini kondisi energi Indonesia dalam keadaan darurat. "Kondisi energi kita sudah memasuki taraf darurat energi, saya tidak mengerti apakah ini tidak dipahami oleh pemangku kebijakan negara kita ini atau memang sengaja dipermainkan dengan bahasa politik yang meninabobokan masyarakat," ucapnya, Jumat (3/10). Dilihat kondisi global saat ini, lanjut Ferdinan, produksi minyak migas dunia hanya sekitar 95 juta barel per hari, yang mana separuhnya dikonsumsi oleh negara produsen dan sisanya diperjualbelikan. Dari kuota yang diperjual belikan itu, sebanyak 25 juta barel setiap harinya dibeli oleh 5 negara importer terbesar, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, India. Sedangkan Indonesia ada di antrean ke 14 untuk mengimpor.