JAKARTA. Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho mengatakan, hingga saat ini petisi yang mendorong Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Polri sudah mencapai 22 ribu tanda tangan. Petisi tersebut digagas Emerson melalui situs change.org dengan judul "Jokowi, Jangan Menutup Mata Dalam Memilih Calon Kapolri". "Mendesak Jokowi batalkan pencalonan tersangka kasus korupsi Budi Gunawan sebagai Kapolri. Saat ini sudah lebih 22 ribu tandatangan petisi," ujar Emerson melalui siaran pers, Kamis (15/1). Dalam petisi tersebut, Emerson menyampaikan adanya kerisauan publik mengenai nama-nama calon kapolri yang diduga memiliki rekening gendut. Menurut dia, Presiden Jokowi perlu melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan dalam memberi masukan mengenai rekam jejak para calon kepala Kepolisian RI. Demi mendorong KPK agar mengusut tuntas dugaan rekening gendut Budi Gunawan, rencananya sejumlah aktivis dan seniman akan melakukan aksi di lobi Gedung KPK siang ini pukul 11.00 WIB.
"Ayo dukung KPK usut rekening gendut calon Kapolri. Kita akan aksi dengan kawan-kawan LSM, seniman dan tokoh masyarakat hari ini," katanya. Dalam aksi ini, para peserta aksi mengenakan pakaian berwarna hitan beserta penutup mata dari kain yang juga berwarna hitam. Aksi "tutup mata" ini sebelumnya telah dicanangkan ICW dengan mengajak masyarakat untuk mengunggah foto mereka yang menutup matanya dengan kain hitam bertuliskan "Kapolri".